Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Kobra di Sejumlah Daerah, Ini Cara agar Ular Tak Masuk Rumah

Kompas.com - 09/12/2019, 08:34 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Ular kobra yang masuk ke permukiman membuat resah masyarakat di sejumlah daerah.

Ular-ular kobra tersebut ditemukan di beberapa wilayah, seperti di Ciracas, Jakarta Timur; Wonosari, Gunungkidul; serta Sukorambi, Jember.

Lantas, apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah datangnya kobra masuk ke dalam rumah?

Dr Amir Hamidy, peneliti Herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menerangkan tips untuk mencegah kobra datang adalah dengan menjaga kebersihan.

“Awal penghujan musim ular menetas, jadi ya waspada, bersihkan pekarangan, rumah bersih, rajin dipel, pakai wangi-wangi dan kapur barus,” ujar Amir saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/12/2019).

Ia juga mengimbau agar masyarakat tak menumpuk barang seperti kardus ataupun yang lainnya.

Selain itu, tikus adalah makanan ular sehingga jika ingin rumah terhindar dari kobra, maka rumah harus bersih dari tikus.

“Mereka memangsa tikus, tikus kencingnya bau itu dicari ular,” jelasnya.

Secara otomatis, masyarakat juga harus segera menyingkirkan sampah-sampah yang bisa menjadi makanan para tikus, yang akan menarik ular.

Baca juga: Puluhan Ular Kobra Masuk ke Rumah Warga di Jember

Saat ditanya apakah memberikan taburan garam bisa menghindarkan kobra, Amir menjelaskan, hal tersebut tidaklah efektif.

“Yang paling efektif bau menyengat, parfum pembersih lantai mereka enggak suka,” jelas dia.

Ia juga mengimbau, jika masyarakat melihat telur kobra agar memindahkan telur tersebut atau memanggil pakar, misalnya petugas Damkar ataupun komunitas anti-ular.

Amir mengingatkan, manusia hidup dengan hewan-hewan yang sudah lebih dulu ada sehingga jangan mengharapkan para kobra tersebut akan punah meskipun ia terus-menerus ditangkap.

Ia menyebutkan, fungsi kobra di ekosistem tetaplah ada, yakni mengendalikan populasi tikus.

Amir juga mengingatkan masyarakat untuk selalu paham bahwa kobra adalah jenis ular berbisa yang bisa mematikan walaupun dia baru lahir sekalipun.

Ia mewanti-wanti agar saat melihat ular ini untuk tidak menangkapnya sendiri karena berbahaya.

“Karakter kalau marah mereka menaikkan tudung dan menyemprotkan. Jangan handle sendiri. Panggil orang profesional, jangan dimainkan,” kata dia.

Saat kobra menaikkan tudungnya, Amir menyampaikan, hal tersebut adalah peringatan untuk menyuruh mundur musuhnya.

Dia akan terus mengikuti gerakan sehingga masyarakat yang bertemu dengan kobra dalam posisi ini sebaiknya mundur sekitar 2 meter, lalu mengambil tongkat untuk mengusirnya atau memanggil pakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com