Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lagi Dipercaya, 3 Mitos "Food Combining" Ini Dibantah Ahli Gizi

Kompas.com - 09/12/2019, 08:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Padahal, Tan menyebut klaim ini tidak pernah ada pembuktian ilmiahnya.

"Faktanya kita mau minum air sabun pH 10 pun akan melalui lambung dengan keasaman pH 2. Artinya asam lambung memang diciptakan untuk membunuh sejumlah bakteri yang berisiko tertelan," jelasnya.

"Baru saat makanan masuk ke usus kecil, di sini sel-sel usus kecil akan menghasilkan bikarbonat yang secara otomatis menetralisir keasaman sebelumnya dari lambung," tambahnya.

Tan menekankan, badan manusia telah didesain sedemikian rupa dan mampu untuk melakukan tugas-tugas tersebut.

Baca juga: Mitos Makanan Sehat yang Menyesatkan

3. Pembusukan pencernaan

Mitos terakhir yang berkenaan dengan risiko food combining adalah pembusukan dalam pencernaan.

Dokter Tan membantah hal itu, ia menyebut usus besar memiliki bakteri pembusuk tersendiri yang bertugas untuk membentuk kotoran manusia.

"Kalau tidak, maka kotoran manusia enggak bisa terbentuk. Justru fermentasi karena bakteri pembusuk ini amat berguna," kata Tan.

"Bakteri pembusuk adalah probiotik yang diberi makan oleh prebiotik, yaitu serat tidak larut dari sayur yang kita konsumsi," sebutnya.

Apabila keseimbangan dari bakteri-bakteri ini terpelihara maka bukan hanya kekebalan tubuh yang didapat, tetapi juga melindungi usus dari risiko kanker usus besar.

Dokter Tan berharap mitos-mitos tidak berdasar dan hanya berlandaskan common sense seperti yang selama ini banyak beredar, dapat segera hilang dan diluruskan.

Masyarakat diharapkan tidak lagi mempercayai mitos-mitos semacam itu, khususnya di bidang kesehatan. 

"Malu ya, jika publik kita masih 'menganut kepercayaan', sementara di luar sana sudah dihujat ngaco-nya. Ayo kita luruskan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com