KOMPAS.com- Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir akan merombak total jajaran direksi PT Garuda Indonesia setelah kasus penyelundupan Harley dan sepeda lipat Brompton di pesawat Airbus A330-900 Neo.
Tak hanya mencopot Dirut Garuda Ari Askhara, pihaknya juga akan memberhentikan sejumlah direksi maskapai pelat merah itu apabila ikut terlibat.
Menjadi satu-satunya maskapai berpelat merah yang melayani penerbangan komersial, Garuda Indonesia menjadi kebanggaan bangsa Indonesia atas segala prestasi dan kontroversinya.
Maskapai yang baru-baru ini banyak menyedot perhatian karena kasus penyelundupan yang diduga dilakukan oleh sang direktur utama, ternyata kisahnya berawal dari pesawat sewaan pada di era tahun 1949.
Bersumber dari laman Garuda Indonesia, maskpai yang baru menambah koleksinya dengan armada Airbus A330-900 Neo ini menjadi penerbangan sipil pertama di Indonesia.
Awalnya, Garuda Indonesia bernama Indonesian Airways yang merupakan inisiatif dari Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).
Pada 26 Januari 1949 Indonesian Airways disewakan pada Pemerintah Burma.
Kisah Indonesian Airways berakhir setelah lahir kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB) pada Desember 1949.
Baca juga: Ari Askhara Dicopot dari Dirut Garuda, Harta Kekayaannya Capai Rp 37 Miliar
Adanya perjanjian ini memaksa Belanda untuk menyerahkan seluruh kekayaan Pemerintah Hindia Belanda kepada Pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS) saat itu.
Termasuk dalam daftar kekayaan yang diserahkan adalah maskapai KLM (Koininklijke Luchtvaart Maatschppij-Inter-Insulair Bedrijf)-IIB.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan