Ia mencontohkan, kebijakan Ari yang mengubah rute penerbangan Jakarta-Amsterdam menjadi Bali-Medan-Amsterdam.
Akibat dari kebijakan itu, awak kabin harus bekerja lebih lama.
"Tentang pengalihan rute, itu merugikan awak kami karena perjalanan lebih panjang sehingga jam kerja kami melebihi batas wajar. Itu malah hampir 19 jam lebih perjalanan kita," kata Zaenal.
Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik langkah Menteri BUMN mencopot Ari dari jabatannya.
Reaksi lainnya disampaikan melalui sejumlah karangan bunga yang dikirimkan ke kantor Erick Thohir.
Karangan bunga itu berisi dukungan para karyawan maskapai Garuda Indonesia kepada Erick Thohir dan Menkeu Sri Mulyani.
"Terima kasih Menkeu dan MenBUMN yang membebaskan kami dari kepemimpinan yang dzolim. Ganti Dirut yang mensejahterakan karyawan, bukan mensejahterakan pejabat," tulis Ikatan Karyawan Garuda Indonesia (IKAGI).
Selain mengirim dukungan kepada Erick dan Sri Mulyani, ada juga sejumlah karangan bunga yang berisi sindiran kepada Ari Askhara.
"Gaji Dirut Garuda harusnya cukup kok buat beli Harley," demikian bunyi keterangan dari karangan bunga dari Asosiasi Awak Kabin Indonesia.
Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia juga ketinggalan mengirimkan karangan bunga yang berisi sindiran.
"Garuda Indonesia tidak butuh direktur kaleng-kaleng," tulis pengirim karangan bunga tersebut.
Baca juga: Ari Askhara Dicopot dari Dirut Garuda, Harta Kekayaannya Capai Rp 37 Miliar
(Sumber: Kompas.com/Akhdi Martin/Fika Nurul Ulya/Ade Miranti Karunia/Syifa Nuri Khairunnisa | Editor: Yoga Sukmana/Kahfi Dirga Cahya).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.