Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Christina Tam, Akhirnya Raih Medali Emas setelah 38 Tahun Debut

Kompas.com - 07/12/2019, 07:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang atlet hoki bawah air dari Singapura Christina Tham akhirnya mengalungi medali emas setelah 38 tahun mengikuti pertandingan di bidang olahraga air itu.

Medali itu ia peroleh saat mengikuti perlombaan di SEA Games 2019 di Filipina minggu ini, di usianya yang menginjak angka 50 tahun.

Bahkan tidak hanya satu medali emas, pada kesempatan kali ini ia berhasil menyabet dua medali emas sekaligus di bidang yang sama.

"Saya tidak pernah berpikir akan kembali ke SEA Games dan memenangkan emas dan mencetak goal. Saya tidak menyangka bisa tampil sebaik ini lagi," kata Tham, dikutip dari BBC.

Tham memulai debutnya menjadi atlet hoki bawah air sejak usianya 12 tahun, namun sepanjang kariernya, ia belum pernah menang dan menempati posisi pertama.

Pertama kali Tham menjadi wakil Singapura di gelaran SEA Games Manila pada tahun 1981 dan memenangkan medali perak untuk pertandingan renang estafet 4x100 meter.

Baca juga: Raih Medali Emas SEA Games 2019, Fathur Gustavian Bakal Diguyur Bonus

Tham pertama kali mengenal renang pada usia 7 tahun ketika ayahnya hampir tenggelam saat bermain kano di sebuah danau saat mengadakan perjalanan keluarga.

Sang ayah yang berusia hampir 50 tahun tidak bisa berenang, menolak mengenakan pelampung dan meminjamkannya pada sang ibu.

"Saya ingat saya ada di kano yang lain di seberang danau saat mendengar teriakan yang melengking. Saya melihat ayah saya mengapung di air, berpegangan pada pelampung yang menyelamatkan nyawanya," kisah Tham.

Setelah sang ayah terselamatkan, dia dengan cepat mendaftarkan seluruh keluarganya untuk belajar renang.

Sejak saat itulah, Tham tidak pernah berhenti menggeluti renang.

Namun, pada tahun 1983 ia berhenti menjadi atlet dan bekerja di bidang hukum, karena latar belakangnya yang berasal dari keluarga China Singapura di mana profesi atlet tidak terlalu dianggap. 

Hingga pada tahun 2005, ia melihat aktivitas hoki bawah air di sebuah koran.

Baca juga: Kano, Judo, Sambo, dan Voli Pantai Tambah Emas Indonesia di SEA Games 2019

"Saya melihat sebuah artikel tentang hoki bawah air. Itu terlihat menarik, jadi aku mencobanya," ujarnya.

Ia berpikir olahraga tim ini dapat membentuknya sebagai seorang pribadi. Tham menemukan dimensi lain dari olahraga individual yang selama ini ia tekuni, yaitu renang.

Dan atas kemenangannya di SEA Games kali ini, Tham bertekad akan kembali bertanding di SEA Games dua tahun mendatang di Vietnam.

"Saya berlatih karena saya senang berkompetisi. Saya suka intensitasnya dan proses mencapainya," kata dia.

Dan di tiitk ini, ia ingin mengatakan sesuatu pada dirinya di masa lalu ketika memutuskan untuk mundur dari dunia olahraga karena alasan tertentu.

"Saya ingin mengatakan, 'percayalah pada diri sendiri. Kepercayaan terhadap diri sendiri adalah yang paling penting. Kekuatan pikiran," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com