Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Tagar #AnxietyFeelsLike, Apa Saja Gejala Gangguan Kecemasan?

Kompas.com - 06/12/2019, 19:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tagar #AnxietyFeelsLike sedang menjadi trending topic di Twitter.

Hingga Jumat (6/12/2019), pukul 15.53 WIB, lebih dari 27 ribu pengguna Twitter meramaikan tagar tersebut dengan menuliskan unggahan tentang curahan hati mereka saat anxiety atau gangguan kecemasan menyerang diri mereka.

Sebenarnya, apa itu anxiety dan bagaimana gejalanya?

Anxiety merupakan gangguan kecemasan yang masuk dalam kategori gangguan mental.

Biasanya, mereka yang mengalami gangguan ini merasa gugup, takut, cemas dan khawatir yang berlebihan.

Menurut Mayo Clinic, munculnya rasa cemas merupakan hal yang normal dan merupakan bagian dari emosi manusia.

Akan tetapi, orang-orang dengan gangguan kecemasan seringkali memiliki kekhawatiran dan ketakutan yang intens, berlebihan dan persisten tentang situasi sehari-hari.

Gangguan kecemasan juga melibatkan munculnya serangan panik berulang-ulang.

Baca juga: 8 Tanda Orang yang Berjuang Mengatasi High-Functioning Anxiety

Gangguan ini mempengaruhi cara seseorang memproses emosi dan berperilaku, juga menyebabkan terganggunya kesehatan fisik.

Tingkat kecemasan yang parah juga bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Terkadang kecemasan muncul dari kondisi medis yang membutuhkan perawatan.

Gejala-gejala gangguan kecemasan

Tanda dan gejala kecemasan yang umum antara lain sebagai berikut:

  • Merasa gugup, gelisah atau tegang
  • Munculnya rasa panik 
  • Mengalami peningkatan detak jantung
  • Nafas terlalu cepat atau hiperventilasi
  • Berkeringat
  • Gemetaran
  • Merasa lemah atau lelah
  • Kesulitan berkonsentrasi atau memikirkan hal lain selain kekhawatiran saat ini
  • Kesulitan tidur
  • Mengalami masalah gastrointestinal (GI)
  • Sulitan mengendalikan rasa khawatir

Penyebab

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan. Faktor tersebut antara lain:

  • stresor lingkungan, seperti kesulitan di tempat kerja, masalah hubungan, atau masalah keluarga
  • genetika, karena orang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan kecemasan lebih mungkin untuk mengalami sendiri
  • faktor medis, seperti gejala penyakit yang berbeda, efek dari obat, atau stres karena operasi intensif atau pemulihan berkepanjangan
  • kimia otak, sebagaimana psikolog mendefinisikan banyak gangguan kecemasan sebagai ketidakselarasan hormon dan sinyal listrik di otak
  • penarikan diri dari zat terlarang, yang efeknya mungkin mengintensifkan dampak dari kemungkinan penyebab lainnya

Baca juga: Kenali 8 Tanda Gangguan Kecemasan

Pengobatan

Pengobatan gangguan kecemasan bisa berupa psikoterapi, terapi perilaku, dan pengobatan.

Jika gangguan kecemasan yang kita alami masih dalam tahap ringan, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan tanpa melibatkan bantuan profesional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Tren
Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Tren
Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Tren
Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Tren
Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Tren
Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Tren
Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com