Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Desember 2013, Nelson Mandela Meninggal Dunia

Kompas.com - 05/12/2019, 09:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber BBC,History

KOMPAS.com - Hari ini 6 tahun lalu, tepatnya 5 Desember 2013, mantan Presiden Afrika Selatan dan pejuang kemanusiaan, Nelson Mandela, meninggal dunia.

Nelson Mandela meninggal dunia pada usia 95 tahun setelah berjuang melawan kondisi kesehatannya selama beberapa tahun.

"Bangsa kita telah kehilangan putra terbaiknya. Rakyat kita telah kehilangan seorang ayahnya. Kami melihat dalam dirinya apa yang kami cari dalam diri kami sendiri" kata Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, dikutip dari History.

Mandela dikenal sebagai pejuang kemerdekaan, pejuang hak sipil, pemimpin politik serta simbol integritas dan rekonsiliasi, tak hanya untuk Afrika Selatan, tetapi juga untuk dunia.

Misinya untuk mengakhiri apartheid dimulai ketika ia keluar dari bangku sekolah dan bergabung dengan African National Congress (ANC).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Skuadron Pesawat Hilang di Segitiga Bermuda

Karier politik Mandela

Karier politiknya berkembang dengan cepat. Ia terpilih menjadi Presiden ANC pada tahun 1950.

Penembakan terhadap sekelompok pendemo di kota Sharpeville oleh polisi yang menewaskan 69 orang menjadi lebih militan.

Tak lama setelah itu, ANC dianggap sebagai organisasi terlarang. Mandela kemudian membentuk sayap baru organisasi bersenjata bernama Spear of the Nation atau yang dikenal dengan MK.

Dengan kelompok itu, Mandela berencana melakukan penyerangan terhadap institusi pemerintahan.

"Sikap yang salah dan tidak realistis bagi pemimpin Afrika untuk terus menebarkan perdamaian dan antikekerasan pada saat pemerintah memenuhi tuntutan damai kami dengan senjata," kata Mandela.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Benazir Bhutto Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Pakistan 

Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.SHAUN CURRY / AFP Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.

Pada tahun 1962, Mandela meninggalkan Afrika Selatan secara diam-diam berkeliling Afrika dan Inggris demi menggalang dukungan.

Namun, usahanya itu justru membawanya ke jeruji besi karena dianggap keluar negara secara ilegal.

Akibatnya, Mandela menerima hukuman penjara seumur hidup dengan tuduhan sabotase dan konspirasi untuk menggulingkan pemerintah.

Alih-alih memberikan kesaksian di pengadilan, ia justru berpidato selama empat jam.

"Saya telah berjuang melawan dominasi kulit putih dan dominasi kulit hitam. Saya menghargai cita-cita masyarakat yang demokratis dan bebas ketika semua orang hidup bersama-sama dalam harmoni dan dengan kesempatan yang sama," ujar Mandela di akhir pidatonya.

"Ini adalah cita-cita yang saya harapkan untuk hidup. Tetapi jika perlu, itu adalah cita-cita yang membuat saya siap mati," lanjut dia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Lion Air JT 538 di Bandara Adi Sumarmo, 23 Orang Tewas

Ketika Mandela dipenjara, kampanye untuk membebaskan Nelson Mandela banyak terjadi di berbagai daerah, sehingga menimbulkan kemarahan rezim.

Saat FW de Klerk terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan pada tahun 1990, ia menyerukan penghapusan rasisme di Afrika Selatan dan membebaskan Mandela tanpa syarat.

Akhirnya, Mandela menghirup udara bebas setelah 27 tahun menghuni penjara.

Empat tahun setelah bebas, Mandela terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan pada tahun 1994 dalam pemilihan demokratis pertama di negara itu.

Di bawah pimpinannya, Mandela membentuk pemerintahan yang kuat dan melarang adanya diskriminasi.

Tak hanya itu, ia juga mencegah orang-orang kulit hitam untuk membalas dendam dan memberikan ampunan bagi siapa pun yang terlibat.

Berkat perjuangannya itu, Mandela mendapat Nobel Perdamaian bersama dengan Mantan Presiden Afrika Selatan FW de Klerk.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Berakhirnya Aksi Terorisme Mematikan di Mumbai

Respons pemimpin dunia atas meninggalnya Mandela

Sejumlah pemimpin negara di dunia memberikan tanggapan dan kenangannya atas kematian Mandela.

Presiden AS saat itu, Barack Obama, menilai, berpulangnya Mandela membuat dunia kehilangan salah satu manusia pemberani dan paling berpengaruh.

"Melalui martabat dan kemauan kerasnya, ia mengorbankan kebebasan dirinya demi kebebasan orang lain," kata Barack Obama.

"Mandela telah mengubah Afrika Selatan dan menggerakkan kita semua. Perjalanannya dari seorang tahanan hingga menjadi presiden mewujudkan janji bahwa manusia dan negara dapat berubah menjadi lebih baik," lanjut dia.

Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap semasa hidupnya Mandela telah melalui berbagai cobaan dan masa sulit.

"Tetapi tetap berkomitmen sampai akhir hayatnya untuk mewujudkan cita-cita humanisme dan keadilan," kata Putin.

Bagi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Mandela adalah raksasa untuk keadilan dan inspirasi manusia yang membumi.

Presiden Senegal kala itu, Senegal Macky Sall mengatakan, kontribusi Nelson Mandela tidak diragukan lagi.

"Ia merupakan orang paling berpengaruh di abad ini. Ia adalah panutan bagi orang Afrika dan juga bagi kemanusiaan. Mandela memberi kebanggaan dan martabat menjadi orang kulit hitam," kata Sall. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com