Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Desember 1955, Rosa Parks Dipenjara karena Tolak Beri Kursi di Bus untuk Pria Kulit Putih

Kompas.com - 01/12/2019, 09:29 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Dengan persentase warga Amerika Afrika sebesar 70 persen dari seluruh penumpang bus Montgomery, sistem transportasi pun terpuruk selama boikot.

Aturan pemisahan tempat duduk dicabut

Penanda bersejarah untuk atas aksi boikot bus Montgomery di pusat kota Montgomery. Boikot ini menandai awal dari gerakan hak-hak sipil modern.Shutterstock Penanda bersejarah untuk atas aksi boikot bus Montgomery di pusat kota Montgomery. Boikot ini menandai awal dari gerakan hak-hak sipil modern.
Melansir laman Britannica, pada 13 November 1956, pengadilan tinggi Amerika Serikat akhirnya memutuskan bahwa hukum pemisahan tempat duduk di Montgomery sudah tidak berlaku.

Peraturan tersebut pun diundangkan pada 20 Desember 1956 dan boikot berakhir keesokan harinya.

Atas perannya dalam membuat suksesnya kampanye, kondisi ini membawa nama King kuat di skala nasional.

Sementara, Parks dikenal sebagai ibu pergerakan hak asasi sipil.

Pada 1957, Parks, suami, dan ibunya, pindah ke Detroit, di mana dari tahun 1965 hingga 1988, dia menjadi anggota staf kongres Michigan John Conyers, Jr.

Saat itu, ia pun tetap aktif di NAACP.

Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: Pesawat Tak Berawak Mars 2 Tabrak Daratan Mars

Kemudian, Southern Christian Leadership Conference pun menetapkan Rosa Parks Freedom Award untuk menghargai jasanya. Penghargaan ini diadakan tiap tahun.

Pada 1987, ia turut serta mendirikan Rosa and Raymond Parks Institute untuk pengembangan karir dari anak-anak muda.

Parks telah menerima sejumlah penghargaan, termasuk Presidential Medal of Freedom pada tahun 1996 dan The Congressional Gold Medal pada 1999.

Rosa Parks meninggal pada 24 Oktober 2005.

Tiga hari setelahnya, senat di Amerika Serikat memberikan sebuah resolusi untuk menghormati Parks dengan mengizinkan tubuhnya disemayamkan di Capitol Rotunda Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Tren
Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Tren
Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Tren
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Tren
Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Tren
Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Tren
9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

Tren
Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com