Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok hingga Emma Sri Martini, Inilah 3 Bos Baru Pertamina

Kompas.com - 24/11/2019, 06:02 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ditunjuk sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melakukan sejumah gebrakan kontroversial. Di antaranya adalah melakukan sejumlah perombakan di tubuh BUMN.

Salah satunya adalah penunjukan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menduduki posisi penting dalam PT Pertamina (Persero).

Selain Ahok, juga terdapat sosok lain yang ditunjuk Erick guna menjabat sebagai petinggi Pertamina.

Berikut ini 3 tokoh baru di tubuh PT Pertamina (Persero) yang baru saja ditunjuk Erick Thohir

1. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Ahok ditunjuk oleh Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, alasan Erick memilih Ahok karena dirinya menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memiliki kemampuan pengawasan yang baik.

“Makanya diharapkan Pak Ahok awasi direksi untuk percepatan kinerja Pertamina,” ujar Arya mengutip pemberitaan Kompas.com Sabtu (23/11/2019).

Lebih lanjut Arya menjelaskan Erick ingin memperkuat posisi komisaris di perusahaan BUMN.
Karena menurutnya komisaris mampu mengawasi kinerja perseroannya.

Meski penunjukan Ahok menuai banyak penolakan sejumlah pihak, lantaran statusnya sebagai mantan narapidana dan kader PDI-P, namun Erick tetap menunjuk Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero).

Baca juga: Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina

2. Budi Gunadi Sadikin

Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin ketika memberikan paparan kepada awak media di kantornya, Minggu (28/10/2018).Kompas.com/Mutia Fauzia Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin ketika memberikan paparan kepada awak media di kantornya, Minggu (28/10/2018).

Guna mendampingi Ahok, Erick juga menunjuk Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.

Budi merupakan sosok direktur utama PT Inalum. Ia menduduki posisi tersebut sejak September 2017, dan sebelumnya ia juga merupakan Direktur Utama Bank Mandiri.

Nama Budi belakangan moncer semenjak perusahaan yang ia pimpin mampu merebut mayoritas saham PT Freeport Indonesia.

Sebanyak 51 persen saham Freeport berhasil dikuasai Indonesia setelah melalui lobi cukup panjang pada September 2018.

Budi memiliki pengalaman cukup panjang dalam memegang sejumlah jabatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com