Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangkrak 22 Tahun hingga "Air Terjun" Kalimalang, 4 Kasus Tol Becakayu

Kompas.com - 22/11/2019, 19:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tol yang menghubungkan wilayah Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu saat ini tengah banyak menjadi sorotan.

Ya, hal itu karena tampilan air terjun dadakan yang muncul di salah satu ruas jalannya setelah diguyur hujan deras.

Namun bukan hanya itu, jalan tol yang mulai dibangun pada awal tahun 2015 silam ini menyimpan sejumlah cerita menarik.

Di antara cerita itu adalah sebagai berikut:

Ditolak Wali kota Bekasi

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sempat tidak memberikan izin untuk proyek pembangunan Tol Becakayu yang salah satunya melintasi wilayah pemerintahannya.

Proyek ini tidak mengantongi ijin wali kota yang biasa dipanggil Bang Pepen ini, karena dinilai menambah simpul kemacetan yang ada di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

"Proyek Tol Becakayu jangan dibangun melalui Jalan Ahmad Yani karena bisa menambah kemacetan. Sebab kalau dipaksakan melintas di Ahmad Yani akan bertolak belakang dengan semangat awalnya mengurangi titik macet," kata Bang Pepen, dikutip dari artikel Kompas.com, 27 April 2015.

Menurut Pepen, ketika itu ruas Jalan Ahmad Yani begitu padat dengan sejumlah proyek pembangunan yang sudah direncanakan. Misalnya jalur aeromevel, apartemen, rel ganda kereta api.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Tolak Jalan Tol Becakayu

Sempat mangkrak 22 tahun

Jalan tol yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 3 November 2017 ini ternyata pernah menjadi proyek mangkrak selama 22 tahun.

Pada awal 2015 Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan proyek pembangunan jalan bebas hambatan ini, karena kondisi lalu lintas yang semakin macet.

Pembangunan ini kemudian dilakukan setelah dilakukan penyesuaian desain dengan kondisi lalu lintas yang ada.

"22 tahun (setelah mangkrak) kemudian dimulai lagi. Januari 2015 kita kebut-kebutan ini panjangnya 11 kilometer, kanan-kiri berarti 22 kilometer," kata Jokowi ketika itu.

Baca juga: Menanti Pengoperasian Jalan Tol Becakayu Setelah Mangkrak 22 Tahun...

Rumah Menteri PUPR Basuki tergusur

Kediaman Menteri PUPR Basuki Hadi Purnama masuk dalam kawasan yang akan dibangun jalur Tol Becakayu, karenanya rumah itu harus digusur untuk pembebasan lahan.

Rumah tersebut terletak di Rawa Semut, Kompleks Pengairan PU, Bekasi Timur.

Meski menjadi pimpinan tinggi dari proyek pembangunan jalan tol, namun Basuki tidak meminta diistimewakan seperti pembelokan jalur atau yang lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com