Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Marshanda, Bisakah Bipolar Terjadi karena Faktor Genetik?

Kompas.com - 21/11/2019, 15:14 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bintang sinetron Andriani Marshanda didiagnosis mengidap gangguan mental bipolar pada 2009.

Bipolar merupakan gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati, mulai dari posisi terendah depresif hingga tertekan ke posisi tertentu.

Pada awalnya, Marshanda pun mengaku tak mau menerima kenyataan bahwa ia mempunyai penyakit mental.

Bahkan, sosok ayah Marshanda sendiri juga mengalami penyakit serupa.

Lalu, apa itu bipolar? Bisakah bipolar disebabkan oleh faktor genetik?

Gangguan bipolar, juga dikenal sebagai penyakit manik-depresi, adalah gangguan otak yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, dan kemampuan yang tidak biasa untuk melakukan tugas sehari-hari.

Tipe bipolar

Ada tiga jenis utama gangguan bipolar, yakni:

- Bipolar I

Jenis bipolar ini ditandai dengan adanya episode manik yang berlangsung setidaknya tujuh hari, atau oleh gejala manik yang begitu parah sehingga orang tersebut membutuhkan perawatan rumah sakit segera.

Biasanya, episode depresi berlangsung setidaknya dua minggu. Namun, bisa juga munculnya campuran episode depresi dan manik yang terjadi secara bersamaan.

- Bipolar II

Orang dengan jenis gangguan bipolar ini mengalami satu episode depresi besar yang berlangsung setidaknya dua minggu.

Mereka juga memiliki setidaknya satu episode hipomanik yang berlangsung sekitar empat hari.

Jenis gangguan bipolar ini dianggap lebih umum terjadi pada wanita.

- Cyclothymia

Penderita cyclothymia memiliki episode-episode hypomania dan depresi, dengan gejala yang lebih pendek dan kurang parah daripada mania dan depresi yang disebabkan oleh gangguan bipolar I atau bipolar II.

Kebanyakan orang dengan kondisi ini hanya mengalami satu atau dua bulan gejala pada saat suasana hati mereka stabil.

Baca juga: 5 Makanan yang Baik untuk Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Bipolar dan keturunan

Gangguan bipolar memang bisa disebabkan oleh faktor keturunan, tetapi faktor lingkungan juga bisa memicu terjadinya gangguan mental ini.

Kita juga bisa mengalami bipolar jika memiliki kondisi kesehatan mental lain, seperti depresi atau skizofrenia.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko seumur hidup gangguan bipolar pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini adalah lima hingga 10 persen untuk kerabat dekat dan 40 hingga 70 persen untuk saudara kembar.

Namun, para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami peran gen dalam gangguan bipolar.

Menurut National Institutes of Health (NIH), beberapa penelitian menunjukkan, penyimpangan dalam banyak gen juga meningkatkan peluang seseorang mengalami gangguan bipolar.

Jadi, kecenderungan genetik bukan satu-satunya hal yang memicu perkembangan penyakit ini. Faktor lingkungan turut berkontribusi seseorang mengalami bipolar.

Selain itu, hanya karena seseorang memiliki peluang lebih besar untuk mengalami gangguan bipolar, bukan berari mereka akan terus mengembangkan penyakit ini.

Baca juga: Mengenal Radang Otak, Penyakit yang Sebabkan Alfin Lestaluhu Meninggal

Penyebab lain bipolar

Selain faktor genetika, ada beberapa faktor lingkungan yang tampaknya berperan dalam memicu gangguan bipolar pada orang yang rentan, antara lain sebagai berikut:

1. Periode stres tinggi

Contoh kejadian stres yang dapat memicu gejala gangguan bipolar antara lain kematian keluarga, menjadi korban perkosaan, pelecehan, atau pengalaman traumatis lainnya.

2. Cedera kepala traumatis

Gegar otak atau jenis cedera otak lainnya dapat menyebabkan timbulnya gejala.

3. Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan

Penyalahgunaan zat adalah penyebab umum yang memicu gangguan bipolar, dan kondisinya dapat memicu satu sama lain dalam beberapa kasus.

Minum alkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang juga dapat memperburuk gejala mania dan depresi.

Baca juga: Mata Berwarna Kuning? Waspada Penyakit Kuning

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com