"Tentu saja standard tersebut yang berusaha untuk dipenuhi oleh seleb atau mikroseleb di medsos," ucap lulusan Master di Stockholm University ini.
Karena itulah konten-konten sejenis itu merebak di berbagai media sekarang.
"Konten pamer saldo & bagi-bagi duit yg diunggah menunjukkan adanya upaya memenuhi tuntutan, atensi & standard ekspektasi yg sebenarnya mereka ciptakan sendiri," sebut Sidiq.
Baca juga: Pamer Saldo Rekening Rp 1,7 Miliar, Nikita Mirzani: Ini Buat ke Warung sama Beli Sayur
Meskipun tidak bisa sepenuhnya dikatakan mendidik, konten-konten yang berisi pamer kekayaan justru mendapat atensi yang tinggi dari masyarakat pengguna internet di Indonesia saat ini.
Atensi tinggi ini terlihat dari banyaknya sebuah konten dilihat dan dibicarakan di tengah masyarakat.
Namun, Sidiq berpandangan fenomena yang terjadi hari ini mirip dengan keadaan pada jaman dahulu, hanya saja medianya berbeda.
"Sebenarnya kalau dilihat dari perspektif klasik stratifikasi sosial, mungkin polanya mirip dengan era kerajaan dulu dimana rakyat jelata berbisik satu sama lain menikmati desas-desus yang sedang menimpa raja atau permaisuri di keraton," ujar dia.
"Di era medsos, 'rakyat jelata'-nya menikmati desas-desus yang samar tentang karakteristik kelas atas sehingga ingin memperjelas dengan menakar lewat digit saldo atm," ia melanjutkan.
Baca juga: Artis Pamer Saldo ATM, Tamara Bleszynski: Amat Sangat Memalukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.