Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siaga jika Jakarta Lumpuh, Bali Jadi Back Up Sistem Peringatan Dini Tsunami

Kompas.com - 17/11/2019, 05:33 WIB
Mela Arnani,
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Sejak 2008 Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System) atau yang kerap disebut dengan InaTEWS telah dioperasikan di kantor pusat BMKG di Kemayoran, Jakarta.

Sementara itu, sejak 2009 back-up system juga telah dibangun di Denpasar Provinsi Bali.

Ke depan, Bali juga akan diperkuat dengan sistem yang sama dengan InaTEWS Jakarta.

"Back-up system ini sangat vital, karena harus kita siapkan dengan 'skenario terburuk' apabila Jakarta lumpuh akibat bencana atau berbagai kendala/gangguan, maka pengendalian Sistem Peringatan Dini Tsunami akan segera diambil alih oleh BMKG Balai Besar Wilayah III di Denpasar", ungkap kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat melakukan kunjungan kerja ke Gubernur Bali, I Wayan Koster, di rumah jabatannya.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/11/2019) Dwikorta juga menyampaikan Bali menjadi salah satu prioritas penguatan InaTEWS karena lokasinya merupakan destinasi Internasional.

Sehingga menurutnya, Bali perlu memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Baca juga: Diusulkan Ada Evaluasi untuk Perbaikan InaTEWS

Alasan lain, Bali memiliki tingkat keamanan yang cukup baik untuk mendukung keamanan sistem dan peralatan yang terpasang.

Jumlah SDM operasional juga dinilai memadai dan handal dari segi analisis maupun pengolahan gempa bumi.

“Dari segi sarana dan prasarana pun di Bali memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Hal ini menjadi pertimbangan untuk menjadikan Bali sebagai back up system peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) selain Jakarta,” kata Dwikorta.

Untuk sistem yang dibangun antara lain: Sistem Pengolahan (SeisComP3) dengan fitur-fitur terbaru serta Sistem Modelling Tsunami (TOAST) yang sudah dilengkapi dengan 18000 skenario di seluruh Indonesia.

“Capaian tahun ini, sistem back up di Bali hampir mendekati sistem di Jakarta, baik itu dari segi pengolahan data maupun sistem diseminasi informasi. Tahun 2020 dicanangkan Penguatan Infrastruktur khusus sebagai Back-up Operasional InaTEWS BALI, sehingga diharapkan ketika Jakarta mengalami trouble atau sistem InaTEWS Jakarta down, Bali sudah benar-benar siap menjadi full back up InaTEWS Jakarta," kata Dwikorta.

Tahun 2019 ini disebut Dwikorta sudah ada 2 shelter seismik yang dibangun. Serta sedang disiapkan pula instalasi dua seismograf untuk memperkuat jaringan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Provinsi Bali.

Kedua shelter tersebut berada di Kecamatan Kintamani-Bangli dan Nusa Penida-Klungkung.

"Dua shelter ini juga dibangun sebagai bentuk dukungan BMKG terhadap pertumbuhan pariwisata Bali yang terus meningkat setiap tahunnya," ungkap Dwikorita.

Keberadaan shelter tersebut juga tak lepas dari bantuan lahan yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Bali dan Klungkung.

Lebih lanjut Dwikorta menyebut saat ini BMKG sedang dalam proses merapatkan jaringan sensor-sensor gempa bumi.

Adapun yang telah beroperasi saat ini adalah sebanyak 176 sensor dan akan diperbanyak menjadi 585 sensor di seluruh wilayah Indonesia tahun 2020 nanti.

Baca juga: InaEEWS, Sistem Peringatan Dini Gempa, Resmi Diuji Coba BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com