Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Legenda Bulu Tangkis Indonesia Johan Wahyudi...

Kompas.com - 16/11/2019, 06:28 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Menjadi Pengusaha

Johan Wahyudi, legenda bulu tangkis IndonesiaDok. PB Djarum Johan Wahyudi, legenda bulu tangkis Indonesia

Diberitakan Harian Kompas, Rabu (8/5/2002), Johan gantung raket pada tahun 1982, dan menetap di Jakarta hingga 1998, atau selama 17 tahun.

Namun pada 1986, ia sempat menjadi manajer pemain yunior All Enggland.

Di tahun 1998, ia memilih pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.

Semenjak tinggal di Malang, Johan telah mengembangkan bisnis beberapa komoditas, di antaranya tembakau dan kayu.

Namun usahanya tersebut tidak berjalan lancar. Johan pun bahkan menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah, akibat ulah orang-orang kepercayaannya.

Kunci Keberhasilan

Johan mengatakan kunci keberhasilannya bersama Tjun Tjun bukan pada permainan cepat dan bertenaga serta mampu mengandalkan refleks.

Tetapi pada kemampuan satu sama lain untuk saling memahami dan mengisi.

"Tjun Tjun dulu lemah kakinya, saya lemah pukulan kiri. Setelah mampu memahami itu, ketika bermain kami bisa saling mengisi," kata Johan waktu itu.

Proses memahami satu sama lain dan saling mengisi antara Johan dengan Tjun Tjun ternyata tidak terjadi dalam sekejap.

Johan mengatakan, setiap malam usai latihan, mereka berdiskusi dan saling memberikan masukan.

 

Saat peringatan Hari Olahraga Nasional, Johan akhirnya mendapatkan penghargaan dan hadiah rumah dari pemerintah atas prestasinya dalam mengharumkan dunia bulu tangkis Indonesia.

Sebelum tutup usia, Johan juga turut serta sebagai tim pencari bakat saat audisi umum beasiswa Djarum Bulu Tangkis 2015.

BWF memasukkan nama Johan Wahyudi dan Tjun Tjun sebagai anggota kehormatan Hall of Fame pada 2009.

Selamat Jalan Johan Wahyudi...

Baca juga: Kapan Usia Ideal Anak untuk Mulai Menekuni Bulu Tangkis?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com