KOMPAS.com - Orang-orang seringkali hanya tidur selama 4 hingga 5 jam. Meskipun tetap terlihat kuat, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan perubahan yang signifikan pada tubuh.
Perubahan ini juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius seperti obesitas, penyakit, hingga kematian dini.
Tidur adalah fungsi yang penting untuk dijalankan. Ketika tidur, otak memberi tanda pada tubuh untuk melepaskan hormon yang membantu dilakukannya hal-hal berikut:
Durasi yang sehat untuk tidur bagi rata-rata orang dewasa adalah sekitar tujuh hingga delapan jam tiap malamnya.
Baca juga: Jangan Merasa Bersalah Tidur Saat Liburan, Ada Manfaatnya
Mengapa tidur 7 hingga 8 jam setiap malam ideal?
Melansir dari laman Healthline, penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam setiap malamnya memiliki kemungkinan 12 persen lebih tinggi untuk mengalami kematian dini.
Orang yang tidur lebih dari 8 jam atau 9 jam juga memiliki risiko kematian dini lebih tinggi 30 persen.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang menurunkan durasi tidurnya dari 7 hingga 8 jam menjadi di bawah 7 jam meningkatkan risiko kematian dari berbagai penyebab.
Kebiasaan tidur yang buruk dapat meningkatkan kebutuhan energi tubuh. Saat malam, pergerakan tubuh dan kebutuhan kalori dikurangi.
Akan tetapi, ketika seseorang kurang tidur, otak akan melepaskan senyawa tertentu yang menyebabkan munculnya tanda lapar. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang makan lebih banyak, berolahraga lebih sedikit, dan bertambah berat badan.
Kurang tidur juga dapat berpengaruh pada anak-anak. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang tidur mengalami peningkatan risiko obesitas.
Risiko-risiko ini juga dapat mempengaruhi anak-anak saat dewasa.
Saat tidur, sistem imun melepaskan senyawa yang disebut sitokin. Beberapa sitokin dapat menghasilkan dampak yang bersifat protektif pada sistem imun dengan membantunya melawan iflamasi, termasuk inflamasi akibat infeksi.
Tanpa tidur tercukupi, seseorang mungkin tidak akan memiliki sitokin yang cukup untuk mencegah jatuh sakit.
Komponen lain dari sistem kekebalan tubuh seperti antibodi dan sel darah putih dapat berkurang apabila seseorang kurang tidur.