Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Nevado del Ruiz Mengubur Kota di Kolombia

Kompas.com - 13/11/2019, 05:34 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 34 tahun lalu gunung berapi aktif dan tertinggi di Pegunungan Andes, Kolombia meletus, memuntahkan campuran keras abu panas dan lahar ke atmosfer.

Letusan Nevado del Ruiz tahun 1985 adalah bencana alam terburuk di Kolombia serta bencana vulkanik paling mematikan kedua di dunia pada abad ke-20.

Melansir History, letusan ringan tersebut menyebabkan serangkaian aliran lava memenuhi keluar dan memenuhi permukaan gunung.

Kurang dari tiga jam kemudian, bumi bergemuruh ketika lumpur yang menjulang setinggi hampir 30 meter menyapu pedesaan dan beberapa kota di sekitarnya.

Salah satu Kota yang terdampak paling parah adalah Armero, di mana 70 persen penduduknya meninggal dunia. Secara keseluruhan, aliran lumpur dan lahar ini menewaskan lebih dari 23.000 orang. Banjir juga melukai lebih dari 5.000 orang serta menghancurkan 5.000 rumah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 19 Orang Meninggal dalam Insiden Santa Cruz, Timor Leste

Menurut laman Earth Magazine, meski letusan Gunung Nevado del Ruiz tidak dianggap sebagai letusan besar, namun panasnya lahar yang bercampur dengan lelehan es yang mencair dari gletser yang menutupi gunung mampu berubah menjadi bencana yang mematikan.

Munculnya aliran lava itu menyebabkan cairnya es di puncak gunung. Campuran, es, air, dan batu apung kemudian membentuk lahar dan mengalir dari puncak dan sisi gunung berapi.

Aliran itu akhirnya membanjiri lembah sungai di sekitar Ruiz. Tak cukup sampai di situ, lahar dari puncak dan sisi gunung lalu bergabung dengan aliran sungai dan membentuk banjir besar serta tanah longsor. Kondisi ini diperburuk dengan adanya hujan lebat.

Lahar bercampur lumpur tersebut lalu mengalir dengan kecepatan 30 kilometer per jam. Banjir juga diperparah dengan banyaknya pohon, endapan, dan material yang turut serta.

"Kita sekarang tahu, bahwa letusan yang relatif kecil di gunung berapi salju dan es yang tinggi dapat menghasilkan lahar yang mengancam populasi puluhan kilometer jauhnya," kata ahli geologi Jeffrey Marso.

Sebelumnya, Gunung Nevado del Ruiz atau Ruiz memang diketahui aktif. Pada November 1984, para pendaki di gunung melaporkan adanya gas yang muncul dari kawah puncak.

Lalu pada bulan Desember, tiga gempa bumi terasa dalam jarak 20 hingga 30 kilometer dari Ruiz. Kemudian pada 11 September 1985, Ruiz mengeluarkan gas dan uap saat erupsi freatik selama tujuh jam, tetapi tidak ada erupsi magmatik yang terjadi.

Namun, hal itu menarik perhatian pemerintah, yang mulai mengembangkan rencana tanggap darurat. Para ilmuwan mulai bekerja untuk mengembangkan rancangan peta bahaya vulkanik.

Kehancuran Armero

Pukul 3 sore pada 13 November 1985, Ruiz telah memberikan tanda berupa uap dan gas dalam letusan freatik lainnya. Namun setelah itu, gunung tersebut kembali normal yang diikuti dengan hujan deras.

Kondisi ini memang telah sering terjadi sehingga membuat warga tidak mengenali potensi bahanya. Bahkan, selang satu tahun setelah gunung tersebut aktif kembali, tidak ada letusan besar yang terjadi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com