Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pendaftaran CPNS, Kok Masih Banyak Orang Percaya dengan Jimat?

Kompas.com - 10/11/2019, 20:33 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Non rasional menurut Bagong adalah mencari penyelesaian diluar tindakan yang masuk akal atau rasional.

"Bila pelamar CPNS mencari dan menggunakan jimat, ya karena dalam pandangan mereka melamar menjadi pegawai negeri itu dianggap sebagai momen yang penuh dengan ketidakpastian," kata Bagong saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/11/2019).

"Kalo rasional ya mestinya belajar secara giat, belajar menekuni soal-soal tentang CPNS itu sendiri," imbuhnya.

Baca juga: Selain di Madiun, Panitia Seleksi CPNS Temukan Jimat di Dua Lokasi Ini

Lebih Kuat dari Ilmu Pengetahuan

Hal inilah yang membuat Sunu juga menyatakan bahwa budaya penggunaan jimat ataupun hal-hal mistik lain tidak dapat dikikis habis.

"Masyarakat kita kan seperti ini, yang sudah sangat literate, yang sangat berpendidikan banyak, tapi yang belum juga banyak. Yang menjadi problem adalah, ketika yang sudah terdidik pun terpengaruh dengan cara-cara seperti itu karena terpengaruh oleh cerita-cerita yang gak-gak," papar Sunu.

Menurut Sunu, pengaruh cerita-cerita mistik jauh lebih kuat daripada ilmu pengetahuan yang diperoleh seseorang.

Akan tetapi, ia memprediksi bahwa anak-anak muda ke depannya akan meninggalkan cara-cara seperti itu. Namun, budaya tersebut tetap tidak dapat dikikis jika dilihat pada banyaknya kasus orang-orang terdidik yang masih terpengaruh oleh hal-hal tersebut.

"Menentramkan" Hati

Lebih lanjut, Bagong menyebut, penggunaan jimat ini juga menjadi cara mereka (pelamar CPNS) untuk menenteramkan suasana hati.

Dia menegaskan, dalam pandangan mereka yang membawa jimat, benda tersebut dapat memberikan suatu dampak tersendiri.

Ia juga berpendapat, bahwa menggunakan jimat adalah sebagai bentuk ketidakpercayaan atas situasi yang penuh dengan ketidak pastian.

Fenomena membawa jimat ini menurutnya sama halnya dengan mencari kesembuhan melalui pengobatan alternatif.

"Hal ini seperti perilaku manusia dalam mencari kesembuhan ketika sedang sakit," kata dia.

Seharusnya, orang yang sedang sakit adalah mencari kesembuhan melalui tindakan medis.

Namun, ketika medis dianggap tidak bisa menyembuhkan, orang-orang akhirnya memutuskan pergi ke pengobatan alternatif yang biasanya juga non rasional.

"Seperti halnya dalam kasus CPNS ini, saya kira sama saja," ujar dia lagi.

Baca juga: Peserta Tes CPNS di Madiun Bawa Jimat Untuk Perlancar Kerjakan Soal

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com