Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kitabisa Mendadak Trending, Ini Sejarah Urun Dana ala Crowdfunding

Kompas.com - 09/11/2019, 18:33 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Popularitas M Alfatih Timur atau kerap disapa Timmy naik saat ia berhasil mendirikan dan menjalankan situs Kitabisa.com.

Situs ini merupakan salah satu platform penggalangan dana (social crowdfunding) untuk membantu orang.

Selain Kitabisa.com, masih banyak situs lain yang juga menawarkan jasa serupa.

Bahkan, ada beberapa dari situs-situs tersebut uang menawarkan jasa penggalangan dana untuk pembiayaan perusahaan dan proyek tertentu.

Baca juga: Tak Hanya Menkes Terawan, Crowdfunding JKN-KIS Bisa Dilakukan Siapapun. Bagaimana Caranya?

Sejarah crowdfunding

Meski begitu, proyek urun dana seperti ini ternyata tidak hanya ditemukan pada zaman modern.

Sebelum teknologi mengambil alih prosesnya, crowdfunding sudah dijalankan oleh orang-orang zaman dulu untuk membujuk tiap individu menyumbangkan dananya untuk satu tujuan.

Biasanya, para penyumbang memberikan dana secara sukarela dengan jumlah yang tidak terlalu banyak.

Aksi crowdfunding saat ini banyak dilakukan guna mendapatkan dana dengan jumlah tertentu. Adapun dana yang terkumpul biasanya digunakan untuk membantu seseorang atau grup bahkan hingga membiayai perusahaan awal.

Beberapa tahun terakhir, crowdfunding populer berkat maraknya situs yang menghadirkan layanan ini. Situs-situs tersebut memberikan kemudahan bagi para pencari dana dan penyumbang untuk memberikan dananya dengan cepat dan tepat.

Sejarah panjang aksi ini bisa ditarik sejak zaman dulu. Salah satu aksi nyata dari gerakan crowdfunding adalah keberadaan Patung Liberty.

Melansir laman History, dana pembuatan patung tersebut didapatkan dari sumbangan rakyat Perancis.

Pada awalnya, sejarawan Perancis, Édouard de Laboulaye mengusulkan sebuah monumen untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan AS yang terjadi pada tahun 1876.

Ide itu kemudian direalisasikan oleh pematung Frédéric Auguste Bartholdi. Ia membuat sketsa patung berupa sosok perempuan yang memegang obor.

Awalnya, sketsa ini diusulkan untuk monumen saat pembukaan Terusan Suez.

Bartholdi saat itu kemudian melakukan perjalanan ke AS pada tahun 1870-an untuk mengumpulkan dana bagi proposal monumen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com