Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Peluang Gibran di Pilkada Solo 2020...

Kompas.com - 02/11/2019, 05:49 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, menyatakan keseriusannya untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo pada Pilkada Solo 2020 mendatang.

Selain sosok Gibran, Gerindra pun dikabarkan tengah mendekati cucu Presiden Soekarno, Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, atau yang biasa dikenal dengan nama Paundra di Pilkada Solo 2020.

Paundra digadang-gadang akan mendampingi Gibran dalam Pilkada Solo 2020 usai menunjukan dukungannya kepada putra Presiden Jokowi.

Melihat fenomena ini, pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Agus Riwanto menilai Gibran dan Paundra memang akan unggul dalam segi popularitas yang membuat keduanya berpeluang untuk meraih suara terbanyak.

Namun, ia berpendapat popularitas saja tak bisa menjamin sepenuhnya untuk menang dalam Pilkada.

"Kalau lihat survei di beberapa tempat, Gibran memang unggul dalam kontek popularitas tapi belum tentu dalam aspek aksestabilitas dan elektabilitas. Popularitas tidak menjamin seseorang akan diterima," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/11/2019).

Dilihat dari struktur masyarakat Solo, menurut Agus, Gibran dan Paundra masuk dalam kategori kelas elite yang akan menjaring perhatian publik yang luas.

Oleh karena itu, hadirnya dua sosok tersebut bisa saja dianggap sebagai sosok hiburan bukan hal yang luar biasa.

Dari konteks legacy, Agus juga menilai calon yang telah disodorkan PDIP saat ini, yaitu Achmad Purnomo, cenderung lebih unggul karena dia memiliki pengalaman empiris untuk menata kota Solo karena pernah menjabat sebagai wakil wali kota.

"Kalau dari aspek pemilih milenial, mungkin cara komunikasi Purnomo yang belum bisa diterima. Namun, bagi golongan yang masih menganut politik gaya lama, tentu lebih menerima Purnomo," katanya lagi.

Baca juga: Saat Gibran Mulai Unjuk Gigi...

Revolusi Milenial

Sementara itu, pengamat politik lainnya masih dari UNS, Supriyadi mengatakan Gibran sedang melakukan satu misi "revolusi milenial. Oleh karena itu, ia akan dengan mudah meraih dukungan dari kaum muda di Solo.

Secara popularitas dirinya meyakini Gibran memang memiliki keunggulan. 

Namun, Supriyadi berpendapat Gibran tetap harus bisa menyakinkan ujung tonggap PDIP melihat basis partai berlambang banteng itu sangat kuat di kota Solo.

"Gibran harus bisa menyakinkan Megawati bahwa semangat untuk membangun kota Solo oleh kaum muda itu penting," tambahnya.

Di sisi lain, dirinya menilai banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh Megawati untuk memilih Gibran maju dalam Pilkada Solo.

"Yang diperhitungkan oleh Ketua Umum PDIP bukan hanya Pilkada tapi juga pemilihan legislatif. Di Solo mayoritasnya sudah diduduki PDIP di DPRD, jika terjadi perpecahan, suara PDIP akan rusak di kota Solo," papar dia.

Oleh karena itu, Supriyadi menilai peluang Gibran dari struktural PDIP kurang kuat dibandingkan dengan calon yang sudah ada.

Baca juga: Menilik Perjalanan Gibran, dari Bisnis Kuliner hingga Fokus Jadi Politikus

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Menilik Perjalanan Gibran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Loker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Loker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Tren
Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Tren
TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

Tren
5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Tren
Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Tren
5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

Tren
Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Tren
Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Tren
Kisah Pilu Bayi Sebatang Kara di Gaza, Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Dunia

Kisah Pilu Bayi Sebatang Kara di Gaza, Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Dunia

Tren
Apakah Peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Wajib Ikut Trial Test? Ini Jawaban FHCI

Apakah Peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Wajib Ikut Trial Test? Ini Jawaban FHCI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com