Dari uji laboratorium, kandungan kimia dalam limbah PT RUM masih di ambang baku mutu sehingga belum berbahaya, namun jika tidak segera ditangani dengan baik akan bisa menjadi berbahaya.
Diberitakan Kompas.com (28/10/2019), Sekretaris PT Rayon Utama Makmur, Bintoro Dibyo Seputro mengatakan delapan bulan terakhir operasional PT RUM berjalan dengan baik termasuk limbah.
Namun pada 8 Oktober 2019 saat dilakukan pemeliharaan dan perbaikan bau yang muncul cukup menyengat akibat cuaca ekstrim yang tinggi. Sehingga emisi gas yang ke luar menjadi dua kali.
Sebagai upaya penghilangan bau, pihaknya menyampaikan telah menerjunkan tiga alat pengurai bau selama 24 jam non stop.
Biasanya, alat yang dipasang hanyalah dua.
"Sekarang sudah jauh lebih baik. Ambang batasnya itu terproduksi satu ton produk serat itu dibolehkan mengeluarkan 30 kilogram. Kita menekan supaya tidak ada penambahan mungkin sekarang tinggal dua kilogram," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Perusakan PT RUM, Polda Jateng Tahan Satu Mahasiswa dan Dua Warga
Sumber: Harian Kompas (RWN); Kompas.com (Labib Zamani, Muhlis Al Alawi |Editor Aprillia Ika, Erwin Hutapea); Tribunnews.com (Editor: M Nur Huda)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.