Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Fakta Sepekan, dari Tas Istri Wapres Ma'ruf Amin hingga Seputar Suhu Panas

Kompas.com - 27/10/2019, 18:56 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam sepekan ini, informasi viral yang menyebar di media sosial baik di Facebook, Twitter, dan Instagram beragam.

Bertepatan dengan pekan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024, beredar pula informasi mengenai tas yang dikenakan oleh istri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Wuri Esti Handayani.

Selain itu, cuaca panas yang terjadi belakangan ini juga diikuti berbagai informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Dalam pekan ini, Kompas.com melakukan konfirmasi atas beragam informasi yang beredar itu.

Selengkapnya, berikut rangkuman 5 hoaks dan fakta pekan ini:

1. Tas Wuri Ma'ruf Amin

Pasca pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI periode 2019-2024, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, yang diselenggarakan pada Minggu (20/10/2019), media sosial menyoroti sosok istri Jokowi dan istri Ma'ruf Amin.

Beredar tangkapan layar diikuti narasi bahwa istri Ma'ruf Amin, Wuri Esti Handayani  menenteng tas yang didugaa merek Hermes yang harganya di kisaran Rp 672 juta.

Setelah ditelusuri dan dikonfirmasi, ternyata tas yang dikenakan oleh Wuri merupakan tas motif kulit buaya produk lokal dengan label Yuyutsu Bag karya Mega Kamila.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Mega mengungkapkan bahwa tas yang dipakai Wuri harganya sekitar Rp 4 juta.

Wuri juga menjelaskan bahwa Wuri membeli tas tersebut beberapa bulan lalu melalui seorang temannya yang juga mengenal Mega.

Baca juga: Disebut Tenteng Tas Harga Rp 600-an Juta, Wuri Maruf Amin Gunakan Produk Lokal

2. Suhu panas lebih dari 40 derajat celcius

Beredar pesan yang menginformasikan mengenai suhu panas yang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam tiga hari ke depan.

Adapun cuaca panas yang disebutkan lebih dari 40 derajat Celsius.

Pesan tersebut beredar di aplikasi pesan WhatsApp dan media sosial pada Kamis (24/10/2019).

Berikut bunyi pesan tersebut:

Dear all, mulai besok sampai 3 harike depan di harapkan kurangi aktivitas di luar rumah, karena cuaca panas eztreme melanda Indonesia untuk 3 hari ke depan. Banyak minum air mineral dan multivitamin ya Bro... Temperatur panas extreme yang terbaca oleh deteksi satelit hari ini, adalah didaerah :
Jakarta 38°C
Depok 38°C
Serang Banten 44°C
Bekasi 38°C
Tangerang 44°C
Jogjakarta 40°C
Malang 44°C
Solo 45°C
Madiun 39°C
Magelang 39°C
purworejo 40°C
Madura 42°C
Bali 45°C
Lombok 43°C
Riau 45°C
Batam 42°C
Makassar 43°C
Pare-pare dan bone 40°C
Papua Nugini, nyaris mendekati 50°C
Derah lain masih dalam pantauan mitigasi klimatologi NASA. Jaga kesehatan, pola makan, dan banyak minum air ya, Kawan. Panas extreme pemicu dehidrasi, malaria, tifus, campak, dan pelemahan sel jaringan otak.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indra Gustari mengungkapkan bahwa BMKG belum mencatat adanya kenaikan suhu hingga 40 derajat Celsius.

Menurutnya, wilayah di Indonesia yang terdampak suhu tinggi adalah daerah di sekitar selatan khatulistiwa.

Baca juga: [HOAKS] Suhu Panas Lebih dari 40 Derajat Celcius di Beberapa Wilayah

3. BPJS Blokir pelanggan yang punya sepeda motor lebih dari satu

Informasi mengenai pemblokiran fasilitas BPJS Kesehatan gratis bagi pelanggan yang memiliki kendaraan motor lebih dari satu beredar, salah satunya melalui aplikasi pesan WhatsApp pada Kamis (24/10/2019).

Berikut rincian pesan yang beredar:

"SEKILAS INFO Sekarang BPJS, PBB sudah nge-link dengan data SAMSAT, artinya warga yg awalnya menerima bantuan bpjs gratis akan di cek. Data samsat bisa memberi info bahwa warga yang memiliki kendaraan roda dua lebih dari satu unit apa lagi memiliki Kendaraan roda empat.

Maka secara otomatis bpjs gratisnya akan DIBLOKIR atau di non-aktifkan. Dan untuk warga yang bpjs nya dinonaktifkan lantaran punya kendaraan lebih dari 1 unit, JANGAN KAGET DAN BINGUNG/BER-TANYA2 KE ORANG LAIN.

seumpama warga bpjs nya di nonaktifkan lantaran pernah memiliki kendaraan roda dua lebih dari satu tapi kendaraan tersebut belum pernah di blokir stnk nya maka secara otomatis terdata memiliki lebih dari satu/progresif..cara pemblokiran kendaraan yg pernah kita miliki dulunya adalah DATANG KE SAMSAT BAWA FOTOCOPY KK, KTP silahkan cek dibagian pengecekan kendaraan..bila terdata memiliki lebih dari satu langsung aja minta pemblokiran, karena kendaraan tersebut sudah dijual atau pun hilang dan bukan milik anda lagi.

Karena program untuk yang sifatnya gratis ataupun bersubsidi dari pemerintah nantinya akan disalurkan untuk warga TIDAK MAMPU atau MISKIN

Mungkin yang pernah membuat permohonan KJP tau apa kriteria tidak mampu.

Semua data warga nantinya akan menjadi satu data dan nge-link ke data kesehatan, pendidikan, dan lain lain nya.

Jadi jangan HERAN ATAU KAGET BILA BANTUAN SOSIAL/BERSUBSIDI ANDA AKAN DI NON-AKTIFKAN OLEH PEMERINTAH, KARENA ANDA GOLONGAN "WARGA MAMPU", BUKAN GOLONGAN "TIDAK MAMPU"

Lambat laun pasilitas BPJS/KIP/KJP/PKH/KJL/BNPT akan tepat sasaran.

Demikian sekilas info, semoga bermanfaat."

Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf menjelaskan bahwa BPJS tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti di atas.

Iqbal mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan kabar yang belumjelas kebenarannya.

Baca juga: [HOAKS] BPJS Blokir Pelanggan yang Memiliki Kendaraan Bermotor Lebih dari Satu

4. Video viral ular piton

Sebuah video ular piton seberat 200 kilogram diangkut dengan ekskavator viral di media sosial.

Video berdurasi 3 menit 41 detik ini juga merekam upaya warga untuk memindahkan ular tersebut, tetapi tidak membuahkan hasil.

Pihak pengunggah, akun Instagram @warung_jurnalis menyebutkan bahwa lokasi penangkapan ular piton tersebut terjadi di Bengkalis, Riau.

Mengonfirmasi hal itu, Kepala Bidang KSDA Wilayah 2 Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Heru Sutmantoro mengatakan bahwa kejadian yang terekam dalam video terjadi pada Selasa (22/10/2019).

Ia mengisahkan bahwa ular sepanjang 7 meter itu ditemukan warga di Desa Api api Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Saat menemukan ular tersebut, anggota Resort Bukit Batu langsung menuju TKP bersama warga dan meminta alat berat yang ada di sekitar kebun sawit untuk embuat embung (lubang tampung air) agar ular tersebut tidak kepanasan.

Diketahui, ular piton seberat 200 kg itu ditemukan warga dalam keadaan perut buncit yang diduga sehabis memangsa babi hutan.

Kemudian, ular tersebut diangkut menggunakan ekskavator dan dimasukkan ke mpbil untuk dibawa menuju Kantor Bidang Wilayah 2 Siak.

Menurut laporan BBKSDA Riau, ular piton itu telah dilepasliarkan di kawasan konservasi yang berjarak 20 km dari permukiman warga.

Baca juga: Viral Video Ular Piton 200 Kilogram Diangkut dengan Ekskavator, Ini Ceritanya...

5. Minum air es saat cuaca panas bikin pecah pembuluh darah

Pesan berantai mengenai informasi terkait meminum air es ketika cuaca panas akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah mikro beredar pada Rabu (23/10/2019).

Tersebarnya pesan tersebut bersamaan dengan kondisi cuaca panas yang sedang dialami Indonesia sejak pekan lalu.

Tak hanya itu, pesan yang bermula tersebar melalui status media sosial Facebook itu disebutkan bahwa tidak hanya Indonesia yang merasakan suhu panas, melainkan Malaysia dan beberapa negara lain yang juga mengalami gelombang panas.

Selain informasi mengenai dampak minum minuman es secara langsung, pesan juga ditambahkan dengan sejumlah tips yang perlu dilakukan untuk mengatasi cuaca panas.

Dokter spesialis penyakit dalam, Dr Ari Fahrial Sp.PD-KGEH, MMB menjelaskan bahwa informasi mengenai pecahnya pembuluh darah mikro akibat langsung minum air es adalah keliru.

Ia mengatakan, gangguan kesehatan yang biasanya terjadi saat cuaca panas adalah dehidrasi.

Selengkapnya, baca juga: [HOAKS] Minum Air Es Saat Cuaca Panas Bikin Pecah Pembuluh Darah

(Sumber: Kompas.com/Rosiana Haryanti, Luthfia Ayu Azanella | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Resa Eka Ayu Sartika, Sari Hardiyanto, Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com