KOMPAS.com - Pemain PSIM Achmad Hisyam Tolle mendapatkan sanksi larangan beraktivitas di lingkungan PSSI selama 5 tahun karena perbuatannya menendang pemain Persis Solo dan mengintimidasi wartawan foto saat laga pamungkas Grup Timur Liga 2 2019 antara PSIM vs Persis.
Peristiwa itu terjadi pada 21 Oktober 2019.
Sanksi tersebut diberikan dan diumumkan oleh Komite Disiplin PSSI yang sebelumnya telah menggelar sidang pada 25 Oktober 2019.
Sanksi larangan bermain selama 5 tahun ini tergolong berat.
Menilik ke belakang, selain Achmad Hisyam, tercatat ada empat pemain lain di Liga Indonesia yang juga pernah mendapatkan sanksi berat dari Komite Disiplin PSSI.
Siapa saja mereka?
Baca juga: Dilarang Main 5 Tahun, Pemain PSIM yang Intimidasi Wartawan Curhat
Pada tahun 2018, pemain dari PS Mojokerto Putra, Krisna Adi Darma, dijatuhi sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI seumur hidup.
Hal tersebut karena Krisna dan klub tempatnya bernaung, terbukti melakukan pengaturan skor di Liga 2 musim 2018.
"Kami memiliki bukti-bukti yang kuat dari sejumlah pelanggaran match-fixing yang dilakukan PS Mojokerto Putra," kata Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin.
Asep mengatakan, Krisna Adi dinilai sengaja tidak mencetak gol pada tendangan penalti saat PS Mojokerto Putra berhadapan dengan Aceh United.
Pada 2014, kiper PSAP Sigli Agus Rohman juga tak luput dari sanksi Komisi Disiplin PSSI.
Ia dihukum larangan bermain selama satu tahun setelah sebelumnya kontak fisik dengan Akli Fairuz pemain dari Persiraja Banda Aceh.
Akibat insiden tersebut, Akli mengalami bocor pada usus dan dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama enam hari.
Insiden tersebut terjadi pada menit ke-80.
Ketika itu Akli sedang dalam posisi membahayakan penjaga gawang PSAP yang dikawal Agus.
Ketika Agus berusaha menangkap bola, kakinya mengenai perut Akli.
Gelandang Persiwa Wamene Pieter Rumaropen juga pernah dihukum larangan bermain selama seumur hidup ditambah denda Rp 100 juta oleh Komite Disiplin PSSI pada tahun 2013.
Pieter mendapat sanksi tersebut setelah memukul wasit yang memimpin pertandingan dalam laga Persiwa Wamene kontra Pelita Bandung Raya di Stadion Siliwangi, Bandung, pada 2013.
Ia mengaku kecewa terhadap kepemimpinan wasit yang memberikan penalti kepada tim lawan pada menit ke-81.
Namun, setelah mengajukan banding, hukuman Pieter berkurang menjadi satu tahun.
Pada 2008, pemain dari PSIR Rembang Stanley Mamuaya juga dihukum larangan bermain selama seumur hidup oleh Komite Disiplin PSSI.
Hukuman ini dijatuhkan setela Stanley bersama sejumlah rekannya yang lain melakukan pengeroyokan kepada wasit Muzair Usman yang saat itu memimpin pertandingan Persibom Bolaang Mongondo menjamu PSIR Rembang di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, 18 November 2008.
Adapun beberapa rekan Stanley yang turut mendapat sanksi adalah Stanley Katuuk, Geri Mandagi, dan M Orah.
Ketiga rekan Stanley Mamuaya hanya dihukum larangan beraktivitas dalam kegiatan yang terkait dengan sepak bola di lingkungan PSSI selama dua tahun.
(Sumber: Komps.com/Alsadad Rudi, M. Hafidz Imaduddin, Ferril Dennys | Editor: Jalu Wisnu Wirajati, Tjatur Wiharyo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.