Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membayangkan Legacy Jokowi (1): Setelah Infrastruktur, Bangun SDM dan Pindahkan Ibu Kota

Kompas.com - 26/10/2019, 06:00 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi

Setelah Soekarno lengser, ide itu lenyap. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat menggulirkan wacana tersebut. Namun lagi-lagi, itu hanya sekadar rencana yang tak pernah diseriusi.

Baru di era Jokowi, tepatnya di akhir periode pertamanya, wacana pemindahan ibu kota benar-benar dirumuskan.

"Pemerintah telah melakukan kajian mendalam dan intensifkan studinya selama tiga tahun terakhir," ujar Jokowi pada 26 Agustus 2019 lalu.

Jokowi menyebut ibu kota perlu dipindah karena Jakarta saat ini sudah terbebani peran sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat perekonomian.

Jakarta juga terbebani karena memiliki bandara dan pelabuhan terbesar di Indonesia. Perdagangan sekaligus jasa berpusat di sini.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Ibu Kota Baru Indonesia

Ibu kota baru akan dibangun di wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Di sana, risiko bencana kecil. Baik banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, dan tanah longsor, diyakini sangat kecil kemungkinannya terjadi di sana. Selain itu, lokasinya tepat berada di tengah Indonesia.

Perusahaan konsultan McKinsey & Company memenangkan lelang studi kelayakan teknis lokasi ibu kota baru. Sayembara desain dasarnya juga dibuka untuk publik.

Pemindahan ibu kota diperkirakan membutuhkan dana Rp 466 triliun. Rencananya, 19 persen kebutuhan pendanaan akan berasal dari APBN, sisamua dari kerja sama dengan swasta.

Pemerintah mulai mematangkan regulasi, masterplan, dan desain tata ruangnya mulai 2020. Pemindahannya sendiri baru dilakukan di akhir kepemimpinan Jokowi, yakni pada 2024.

Sayangnya, rencana ini menuai pro dan kontra. Berdasarkan hasil survei lembaga riset Media Survei Nasional (Median), mayoritas publik tidak setuju dengan rencana pemindahan ibu kota.

Dari 1.000 responden yang disurvei, 45,3 persen menolak pemindahan ibu kota. Hanya 40,7 persen yang setuju,

Mayoritas atau 58,6 persen responden menilai ada hal lain yang lebih mendesak untuk dikerjakan dibanding memindahkan ibu kota.

Namun jika ibu kota benar-benar dipindah, ini akan jadi warisan terbesar dan termahal Jokowi, bahkan sepanjang sejarah kepresidenan.

Bersambung. 

Membayangkan Legacy Jokowi (2): Warisan Habibie, Gus Dur, Megawati, dan SBY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com