KOMPAS.com - Perkenalan dan pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019), oleh Presiden Joko Widodo masih menjadi perhatian.
Berbeda dari 5 tahun lalu, kali ini Jokowi memperkenalkan para menterinya sambil duduk di tangga Istana.
Pada 2014, Jokowi berdiri, dan memanggil satu persatu para menteri dan meminta mereka berlari, sebelum akhirnya berjejer di belakangnya.
”Lari, Pak, lari...,” kata Presiden, seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 27 Oktober 2014.
Kala itu, Jokowi dan para menterinya mengenakan kemeja putih dengan lengan digulung hingga siku.
Sejumlah pengamat saat itu menilai, cara dan pilihan pakaian yang dikenakan menyampaikan pesan bahwa pada pemerintahannya, Jokowi ingin bekerja cepat.
Baca juga: Jokowi Perkenalkan Kabinet Indonesia Maju Sambil Duduk di Tangga Istana
Sementara, pada 2019, Jokowi dan para menterinya mengenakan batik dan duduk di tangga Istana.
Saat perkenalan, mereka yang disebut namanya melambaikan tangan sembari berdiri dari duduknya.
Apa pesan yang ingin disampaikan Jokowi kali ini?
Kerja cerdas
Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menilai, ada pergeseran simbol yang terjadi antara pengumuman menteri di tahun 2014 dan 2019.
"Kalau periode pertama simbol yang ditunjukkan adalah kerja keras, cepat dan upaya kelas menengah," kata Drajat kepada Kompas.com, Kamis (24/10/2019).
"Sekarang Jokowi menunjukkan kemapanan sebagai hasil dari kerja keras. Bergeser dari kerja keras ke kerja cerdas," lanjut dia.
Akan tetapi, Drajat khawatir para menteri terjebak pada kemapanan sehingga membuat mereka tidak mau berubah.
"Artinya rezim Jokowi akan berusaha untuk membangun kerangka pikiran dan kerangka kerja sebagai yang paling benar dan harus diikuti semua orang," ujar dia.
Baca juga: Sandiaga Tak Segan Kritik Kebijakan Kabinet dan Pemerintah yang Tak Sesuai