KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo telah mengumumkan para menteri yang mengisi kabinet barunya, Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019).
Ada wajah-wajah baru, ada juga "pemain lama" yang mengisi Kabinet Indonesia Kerja sebelumnya.
Berbagai cerita muncul dari serah terima jabatan antara menteri yang lama kepada menteri yang baru.
Dua di antaranya, saat cerita mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, yang memancing gelak tawa, dan tetes air mata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Ini serba-serbi yang mewarnai serah terima jabatan menteri, dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:
Sebelum Sertijab yang dilakukan di Kementerian ESDM, tepatnya di Ruang Sarulla, Gedung Chairil Saleh, Jonan memiliki cerita sesaat sebelum melepas jabatannya.
Jonan bercerita tentang istrinya, Ratnawati, yang menanyakan kesiapannya sebelum sertijab.
"Istri saya tanya, 'Nanti mau ngomong apa udah siap belum?'" ujar Jonan, menirukan perkataan istrinya.
Cerita Jonan diambut gelak tawa para pegawai Kementerian ESDM yang hadir. Jonan mengatakan, ia sudah siap.
Akan tetapi, istrinya kembali lagi mengulang pertanyaannya.
"'Yang bener'?," ucap Jonan kembali menirukan istrinya.
Kali ini, Jonan mengaku hanya menjawab singkat. “Iya,” ujar dia, mengungkapkan jawabannya.
Pada kesempatan itu, Jonan melakukan serah terima jabatan Menteri ESDM kepada menteri yang baru, Airifn Tasrif.
Menurut Jonan, Arifin merupakan sosok yang telah lama dikenalnya.
"Selamat ya Pak sudah menggantikan saya. Saya senang digantikan kawan lama. Saya kenal sudah 20 tahun lebih," kata Jonan.
Jonan menyebutkan, Arifin bukan sosok yang asing dengan dunia energi dan sumber daya alam.
Ia yakin Arifin mampu memberikan yang terbaik.
Susi terlihat menitikkan air mata ketika Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo membacakan puisi dari sebuah karikatur.
Karikatur tersebut bergambar laut, ikan, dan wajah Susi.
Saat menyampaikan sambutan, Susi mengaku senang karena penggantinya adalah sosok yang dikenalnya.
"Perubahan adalah hal yang biasa. Tapi saya senang yang masuk ke KKP bukan orang asing. Dia (Edhy) adalah orang yang biasa saya ketemu beberapa bulan sekali. Kadang minum kopi bareng," kata Susi Pudjiastuti di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (23/10/2019).
Menurut dia, kekhawatirannya laut tak akan sejahtera dan berdaulat hilang
"Kekhawatiran saya hilang. Pak Edhy bukan orang lain. Dari Sekjen, Dirjen, sampai Eselon III juga kenal semua. KKP ini adalah my passion in the last five years. Cinta saya, kerja keras saya, semua akan dilanjutkan Pak Edhy," ujar Susi.
Sebelumnya, jabatan Menkumham diemban Yasonna, namun ia mundur saat dilantik sebagai anggota DPR.
Saat mengundurkan diri, Yasonna digantikan oleh Tjahjo Kumolo sebagai pelaksana tugas.
Tjahjo sendiri saat itu masih menjabat sebagai Mendagri.
Kini, Yasonna kembali ditunjuk oleh Jokowi untuk kembali ke posisinya semula.
Pada kesempatan itu, Tjahjo mengaku punya pengalaman menarik meski tak lama menjabat Menkumham.
Pengalaman itu adalah ketika harus dua kali tanda tangan rancangan UU, sebagai Mendagri dan Plt Menkumham
"Pengalaman menarik, beberapa rancangan UU harus saya tanda tangan dua kali, sebagai Mendagri dan Plt Menkumham. Mendagri teken semua UU di berbagai kementerian dan saya tanda tangan sebanyak 400 lembar aturan UU yang ada saat itu," kata Tjahjo, yang mengisi posisi Yasonna selama 23 hari.
Ketika itu, Wishnutama menyambut kedatangan Arief Yahya yang turun dari mobil di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata.
Keduanya lantas berpelukan dan saling melempar senyum.
Arief kemudian mengajak Wishnutama berkeliling ruang menteri
dan diperkenalkan dengan beberapa pegawai.
Arief juga sempat menunjukkan toilet menteri yang disebutnya sebagai toilet mahal.
"Ini toilet mahal. Dari jaman Joop Ave sudah ada. Lihat pemandangannya langsung ke Monas," ujar Arief sambil tertawa.
Saat upacara serah terima jabatan, Arief Yahya menyebutkan beberapa tantangan dan harapan Kementerian Pariwisata di setiap bidang.
Arief juga meminta maaf kepada seluruh staf jika terdapat kesalahan kata dan mengucapkan selamat dan sukses untuk Wishnutama serta siap membantu jika dibutuhkan.
Seperti diketahui, Wiranto tengah menjalani perawatan usai mengalami penusukan beberapa waktu lalu.
Saat sambutan serah terima jabatan, Wiranto memperkenalkan Mahfud MD.
"Beliau namanya Profesor Doktor Mahfud MD. Kalau reputasi kita sudah tahu semua, karier luar biasa," kata Wiranto
Wiranto meyakini, dengan reputasi, pengalaman dan kearifan yang dimiliki Mahfud, Kemenko Polhukam ke depan akan lebih maju.
Melansir dari Kompas.tv, Muhajir yakin Nadiem Makarim punya terobosan teknologi di bidang pendidikan.
Saat menyampaikan pidatonya dalam acara sambutan, Nadiem mengaku masih kaku.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera, Om swastiastu, Namo buddhaya, salam kebajikan, kira-kira? Maaf masih kaku," kata Nadiem dari atas podium.
Ia juga mengatakan, masih belum terbiasa dengan beberapa fasilitas yang ia terima sebagai meteri salah satunya tentang ajudan.
"Tadi saja masuk langsung masuk mobil, keluar baru sadar, 'Wah Bapak siapa?', 'Saya ajudan Bapak', 'Oh iya saya belum kenal'," kata Nadiem, disambut tawa mereka yang hadir.
Nadiem juga mengaku tak mau dipanggil "Pak". Ia meminta dipanggil "Mas".
"Saya suka ditanya sama baik dari media maupun orang, apa sih rencana seratus harinya Pak Nadiem, saya bilang pertama mohon jangan dipanggil 'Pak Nadiem', 'Mas Nadiem' saja," ujar dia.
Dalam pidatonya, Nadiem mengatakan dirinya belum mempunyai rencana seratus hari pertama.
Yang akan ia lakukan di 100 hari pertama, adalah berdiskusi dengan pakar pendidikan.
Sumber: Kompas.com / (Ardito Ramadhan, Deti Mega Purnamasari,Fika Nurul Ulya, Wahyu Adityo Prodjo, Christoforus Ristianto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.