Berkantor pusat di New York City, PBB juga memiliki kantor regional di Geneva, Wina, dan Nairobi.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Indonesia Akui Hasil Referendum Timor Timur
PBB sendiri memiliki enam bahasa resmi, yaitu Arab, China, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.
Dikutip dari Britannica, ketegangan Perang Dingin antara Amerika dan Uni Soviet sangat memengaruhi fungsi keamanan PBB selama 45 tahun pertama.
Organisasi ini banyak menghadapi isu-isu politik, ekonomi, dan sosial yang mengingkat sebagai imbas dari dekolonialisasi pasca-Perang Dunia II di Afrika, Asia, dan Timur Tengah.
Setalah Perang Dingin berakhir pada tahun 1991, membawa perhatian baru bagi PBB.
Di tengah iklim geopolitik yang tak menentu, PBB menghadapi tantangan baru terutama di bidang resolusi konflik dan bantuan kemanusiaan.
Pada abad 21, PBB berjuang untuk mengatasi krisis kemanusiaan akibat perang saudara dan arus pengungsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Walt Disney Company
Tak hanya itu, kematian yang sebabkan oleh AIDS, gangguan keuangan global, dan terorisme internasional juga menjadi PR besar bagi PBB di abad ini.
Hingga saat ini, tercatat ada 193 negara anggota PBB. Sudan menjadi negara terakhir yang terdafatar sebabagai anggota PBB sejak 2011 lalu.
Indonesia sendiri telah menjadi anggota PBB sebagai negara ke-60.
Meski sempat keluar pada 1965 sebagai bentuk protes atas terplihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada tahun 1966.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.