Sepanjang masa kepausannya, Vatikan menentang komunisme, perang, dan juga aborsi.
Ia juga menentang penggunaan kontrasepsi, penerapan hukuman mati, dan juga hubungan seks sesama jenis.
Meski demikian, aa juga dikenang akan upayanya menumbangkan komunisme dan meminta maaf untuk perilaku Gereja Katolik di masa perang Dunia II.
Bahkan, ia juga dikenang karena membuka hubungan dengan agama lain termasuk agama Yahudi, Islam, Gereja Ortodoks, serta Gereja Anglikan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Walt Disney Company
Hal lain yang dikenang dari sosoknya adalah saat ia memaafkan orang yang berusaha membunuhnya.
Dia pernah ditembak di Lapangan St Petrus oleh pria Turki bernama Mehmet Ali Agca.
Upaya tersebut gagal. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi penjara dan memaafkan pria itu.
Setahun kemudian, ia juga menjadi target pembunuhan. Kali ini pelakunya adalah seorang pastor radikal yang menolak adanya reformasi di tubuh Gereja Katolik.
Tahun-tahun setelahnya, Paus semakin sulit berkomunikasi dan berjalan. Pada akhirnya, dia dirawat di rumah sakit akibat komplikasi penyakit pada Februari 2005. Setelah menjalani perawatan selama dua bulan, ia akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di usia 85 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.