Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Wajah Kabinet Jokowi Jilid 2 dari Mereka yang Dipanggil ke Istana...

Kompas.com - 22/10/2019, 06:05 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah tokoh mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2019) untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Hingga Senin sore, mereka yang mendatangi Istana di antaranya, mantan Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD; CEO Gojek Nadiem Makarim; bos Net TV Wishnutama Kusbandio; pendiri Mahaka Group Erick Thohir; Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Selain itu, ada pula Bupati Minahasa Selatan Christiany Euginia Tetty Paruntu.

Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Kerja 2014-2019, Pratikno, juga terlihat mendatangi Istana bersama Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rahman dan mantan Staf Khusus Presiden, Nico Harjanto.

Kedatangan dan pengakuan mereka menguatkan sinyal siapa saja sosok yang akan mengisi kabinet baru Jokowi.

Setelah dilantik sebagai Presiden RI 2019-2024, Jokowi menyatakan akan memperkenalkan para calon menterinya pada hari Senin.

Baca juga: Minta Prabowo Tak Masuk Kabinet, KontraS Singgung Kasus HAM

Sebelumnya, Presiden juga menyatakan bahwa ia akan menarik orang-orang muda menjadi pengisi kabinetnya.

Melihat sosok muda seperti Nadiem Makarim, Wishnutama, dan Erick Thohir, yang mendatangi Istana kemarin, akan seperti apa wajah baru Kabinet Kerja Jilid 2?

Peneliti Center for Strategis and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, pemanggilan tokoh-tokoh kemarin belum bisa memberikan gambaran utuh mengenai wajah kabinet ke depan.

Menurut dia, masih banyak nama yang belum terungkap sebagai pengisi keseluruhan dalam kabinet Jokowi yang baru.

Meski demikian, melihat para tokoh yang datang, ia memprediksi, akan ada lagi kejutan nama baru yang selama ini dianggap mumpuni di bidangnya.

"Kemungkinan adanya nama-nama baru yang memiliki inovasi maupun pengalaman di bidangnya. Misalnya Nadiem yang memiliki inovasi soal start up, Wishnutama soal media kreatif, dan Eric Thohir soal ekonomi," kata Arya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/10/2019).

"Jadi mungkin akan ada kejutan-kejutan nama-nama potensial baru yang punya inovasi, yang berhasil melakukan inovasi di bidangnya masing-masing," lanjut dia.

Baca juga: Pidato Pelantikan dan Kabinet Jokowi, Pengamat: Akan Mudah Reshuffle

Arya menilai, bisa jadi akan ada beberapa menteri muda lagi dengan rentang usia 40-50 tahun.

Prediksi ini disampaikan Arya jika mengacu pada 6 orang yang datang, di antaranya Nadiem Makarim yang berusia di bawah 40 tahun dan Wishnutama yang berusia di bawah 50 tahun.

Kemungkinan, pemanggilan dilakukan terlebih dahulu kepada tokoh-tokoh non partai.

"Yang dipanggil duluan kan nama-nama yang dipanggil duluan kan nama-nama tokoh, beberapa di antaranya tidak punya afiliasi ke partai politik tertentu alias non partai. Bisa jadi presiden lebih mendahulukan memanggil nama-nama non partai. Karena mungkin di partai, meskipun sudah rampung, potensi bongkar pasang masih mungkin terjadi," kata Arya.

Menteri muda pada kabinet baru

Soal wacana menteri berusia muda sudah mencuat sejak beberapa bulan lalu.

Pemberitaan Kompas.com, 15 Agustus 2019, menuliskan,  Jokowi mengatakan bahwa ia akan memilih menteri berusia muda untuk masuk ke dalam pemerintahan periode kedua bersama Ma'ruf Amin.

"Tetapi saya mempertimbangkan kemampuan manajerialnya. Ada yang sangat percaya diri, tapi lemah manajerialnya," ujar Jokowi.

Menanggapi wacana ini, Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Arif Nurul Iman menilai, alasan Jokowi ingin menempatkan orang-orang berusia muda karena dianggap sangat responsif terhadap tantangan.

Namun, menurut dia, milenial saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengalaman dan kompetensi.

Baca juga: Bambang Soesatyo: Presiden Jokowi Ingin Ada 8 Menteri Perempuan di Kabinet

Arif berpandangan, keunggulan kaum muda terletak pada spirit dan keberanian dalam melakukan terobosan.

Sementara itu, Arya Fernandes, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 16 Agustus 2019, menilai, para menteri muda akan menghadapi tantangan dari internal dan eksternal kementerian yang dipimpinnya.

Ia berpendapat, tantangan internal yang dihadapi adalah keharusan untuk mampu menyampaikan pekerjaan kepada birokrat-birokrat senior yang pengalamannya jauh lebih panjang dibandingkan mereka.

Sementara, tantangan di luar kementerian adalah terkait kemampuan membangun jejaring yang luas dengan parlemen dan lembaga negara.

(Sumber: Kompas.com/Kristian Erdianto, Luthfia Ayu Azanella |Editor: Icha Rastika, Inggried Dwi Wedhaswary)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com