Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal Mengenai Lensa Kontak, dari Infeksi hingga Ancaman Kebutaan

Kompas.com - 20/10/2019, 08:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, memakai lensa kontak sangat membantu dan menunjang penampilan bagi orang dengan gangguan penglihatan.

Tak hanya itu, dengan menggunakan lensa kontak seseorang juga menilai lebih praktis. Sebab, kita tidak perlu melepas kacamata ketika melakukan aktivitas tertentu dan penglihatan tidak berembun ketika cuaca dingin atau sangat panas.

Lantas, apa saja yang perlu diketahui mengenai lensa kontak? 

1. Efek Tidur Memakai Lensa Kontak

Sejumlah orang ada yang sering tidur tanpa melepas lensa kontak terlebih dulu. Hal ini justru berbahaya bagi kesehatan mata.

Tidur dengan memakai lensa kontak berakibat membuat kornea mata kekurangan oksigen.

"Itu sama seperti tertidur dengan kantong plastik menutuipi kepala Anda," ujar juru bicara Akademi Ahli Mata Amerika (AAO) Dr Rebecca Taylor.

Menurutnya, ketika kita terjaga, kornea akan menerima oksigen dari udara. Namun, saat kita tertidur, kornea akan mendapatkan nutrisi dan mendapatkan pelumasan dari air mata dan cairan gelantinus yang dinamakan aqueous humor.

Sementara, apabila kita tertidur dengan keadaan lensa kontak belum dilepas, maka akan ada hambatan antara kelopak mata dengan kornea.

Dampak buruk yang dimungkinkan terjadi adalah mata terkena infeksi. Diketahui, gesekan sekecil apapun antara bagian belakang kontak lensa yang bersentuhan dengan kornea dapat menimbulkan infeksi bakteri atau parasit.

Adapun mikroorganisme tersebut bisa terbawa oleh lensa kontak sebelum digunakan, bahkan jika lensa kontak kotor atau terlalu lama dipakai.

Baca juga: Mata Lelah? Berikut Tips dan Cara Mengatasinya

2. Lepas Lensa Kontak Ketika Berenang

Tidak hanya saat tidur saja, ketika Anda akan berenang pun tidak disarankan untuk tetap menggunakan lensa kontak.

Hal tersebut dikarenakan, lensa kontak memiliki pori yang dapat menyerap bakteri dan senyawa kimia yang ditemukan dalam air.

"Penyerapan inilah yang memicu infeksi, iritasi, dan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa," ujar praktisi kesehatan asal New York, Manny Alvarez.

Meski mikroorganisme yang ditemukan di kolam renang tidak sebanyak yang ditemukan di danau atau di laut, tetapi potensinya untuk menyebabkan infeksi tetap ada.

Apalagi klorin yang ditambahkan pada kolam renang yang ditujukan untuk menjaga air tetap bersih juga dapat membuat mata iritasi.

Sementara, jika Anda ingin berenang namun terganggu dengan jarak pandang, maka Anda bisa menggunakan lensa kontak jenis sekali pakai.

Bagaimanapun seseorang perlu menggunakan kacamata renang untuk melindungi mata dari kontaminan.

Baca juga: Kisah Seram Donor Mata dalam The Eye

3. Kebiasaan Buruk Pemakai Lensa Kontak

Selain itu, ada juga beberapa hal yang sebaiknya dihindari dalam pemakaian lensa kontak, seperti permukaan lensa kontak yang sobek, dan mencuci lensa kontak dengan air kran, memakai lensa kontak melebihi masa kadaluwarsa.

Adapun jika Anda terlibat dengan kesulitan membuka lensa kontak dan memaksa untuk melepasnya, maka risikonya adalah lensa kontak akan sobek dan tertinggal di mata.

Jika terjadi hal tersebut, maka Anda butuh pertolongan medis.

Sementara, hal yang terjadi jika Anda mencuci lensa kontak dengan air keran, maka akan terkontaminasi parasit dan memicu infeksi mata parah, bahkan kebutaan.

Kemudian, apabila Anda sering memakai lensa kontak dengan masa pakai dua minggu untuk satu bulan, besar kemungkinan lensa kontak itu sudah mengandung bakteri.

Jika Anda terpaksa memakai lensa kontak melebihi masa pakai upayakan supaya tidak memakainya sampai seminggu.

Setelah melepasnya, rendam dalam cairan pembersih dan gosok selama 10 detik, lalu bilas dengan lebih banyak cairan sebelum kembali meyimpannya di tempat.

Baca juga: Viral Mahasiswi UNJ Meninggal karena Gas Air Mata, Ini Faktanya...

4. Pilih Produk Lensa Kontak yang Nyaman

Tidak hanya untuk menunjang penampilan, lensa kontak juga diharapkan dapat membantu fungsi penglihatan agar lebih baik.

Ketika memakai lensa kontak, kornea akan kekurangan oksigen akibat terlalu lama di ruang ber-AC, terpapar asap, atau terlalu lama menatap layar komputer.

Mata yang kekurangan oksigen biasanya dijumpai pada pengguna lensa kontak dengan jenis hydrogel yang memiliki tingkat daya hantar oksigen rendah.

Kepala Divisi Refraksi & lensa Kontak Departemen Mata FKUI RS Cipto Mangunkusumo, dr Tri Rahayu SpM, FIACLE mengungkapkan bahwa gejala kekurangan oksigen bisa diketahui melalui pemeriksaan dokter mata.

Tetapi, jika mata kekurangan oksigen secara terus menerus, berakibat gejala berat yang dapat dialami, seperti mata perih, silau, dan penglihatan buram.

Untuk mencegah terjadinya kornea mata akibat ekkurangan oksigen bisa dengan memakai lensa kontak berbahan silicone-hydrogel.

Sementara, untuk kenyamanan pengguaan lensa kontak baiknya memastikan daya hantar oksigennya tinggi agar nyaman dipakai.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Viral Mahasiswi UNJ Meninggal karena Gas Air Mata

(Sumber: Kompas.com/Lusia Kus Anna, Unoviana Kartika, Wawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com