Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Alexei Leonov, Manusia Pertama yang Berjalan di Luar Angkasa

Kompas.com - 12/10/2019, 18:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber SPACE.COM

KOMPAS.com - Pada Maret 1965, di usia 30 tahun, kosmonot Uni Soviet, Alexei Leonov mengukir sejarah dengan melakukan perjalanan pertama di luar angkasa.

Saat itu, Leonov menghabiskan 12 menit di luar pesawat luar angkasa selama misi Voskhod 2 Uni Soviet bersama kawannya Pavel Belayev.

Namun perjalanan kosmonot ini harus berakhir saat Leonov meninggal pada Jumat, 11 Oktober 2019. Dia berpulang karena menderita sakit dalam jangka waktu lama.

"Agak tepat bahwa Leonov meninggalkan kami pada hari perjalanan di luar angkasa," ujar Luca Parmitano dari Badan Antariksa Eropa (ESA).

Luca mengungkapkan, perjalanan selama 12 menit di luar wahana antariksa Voskhod 2 lebih dari setengah abad yang lalu memulai perjalanan luar angkasa manusia.

Dilansir dari laman Space.com, selain itu, Leonov juga memerintahkan kerja sama antara pesawat ruang angkasa Soyuz pada misi Proyek Uji Apollo-Soyuz.

Baca juga: Kosmonot Pertama Rusia Meninggal Di Usia 85 Tahun

Misi merupakan kerja sama bersejarah antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet pertama. Hal ini juga menandai kerja sama internasional pertama di luar angkasa.

"Sebagai manusia pertama yang berjalan di luar angkasa pada 18 Maret 1965 dan menjadi komandan Soyuz 10 tahun kemudian, ia melahirkan kerja sama antariksa manusia yang berkembang pesat hari ini,," ujar astronot NASA, Jessica Meir.

Meir menambahkan, Leonov merupakan salah satu perintis dalam wahana luar angkasa manusia.

Perjalanan Leonov di luar angkasa

Alexei Leonov lahir di Listvyanka di Altai, Siberia pada 30 Mei 1934. Ia lulus dari Soviet Air Force Academy of Arts di Riga lalu kemudian mengukuti pendidikan persiapan pilot di Kremenchug.

Menurut laman New Mexico Museum of Space History, pada tahun 1957, ia lulus dengan pujian dari Sekolah Tinggi Angkatan Udara Chuguyev dan pada 1968 lulus dari Akademi Teknik Angkatan Udara Zhukovskiy.

Karir di bidang penerbangan Leonov semakin meningkat saat ia terpilih menjadi satu dari 20 kosmonot untuk program luar angkasa Uni Soviet pada tahun 1960. Adapun penerbangan pertamanya adalah misi Voskhod 2 pada 18 Maret 1965.

Pada misi itu, Pavel Belyayev memimpin penerbangan selama 26 jam sedangan Leonov bertugas sebagai pilotnya.

Penerbangan tersebut mencatatkan namanya dalam sejarah. Sembilan puluh menit setelah peluncuran, Leonov menjadi orang pertama yang mengambang bebas di luar angkasa.

Dia keluar dari kapsul Voskhod selama 10 menit dan mengambang di atas bumi.

Namun ketika ia berusaha untuk kembali ke kapsul, Leonov merasakan perbedaan tekanan antara udara di luar jas luar angkasa dengan ruang hampa udara. Hal tersebut membuat jari-jarinya menjadi kaku.

Akhirnya setelah berusaha megeluarkan udara dari setelan luar angkasanya, ia pun berhasil masuk kembali ke dalam kapsul dan mengakhiri petualangannya.

Baca juga: 4 Kisah Inspiratif Kosmonot dan Astronot di Ruang Angkasa...

Perjalanan luar angkasa tersebut belum berakhir. Di dalam pesawat, komputer internal untuk Voskhod tidak dapat berfungsi. Selain itu, kapsul mendarat lebih dari 965 kilometer dari lokasi pendaratan yang seharusnya di Pegunungan Ural.

Akibatnya, dua kosmonot tersebut harus menunggu tim penyelamat selama dua hari dua malam di hutan belantara sebelum akhirnya diselamatkan.

Menerima Penghargaan

Setelah berhasil menyelesaikan misinya, Leonov dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet dan diangkat menjadi wakil komandan tim konsmonot. Dia bertuga mengajari kosmonot lain cara melakukan kegiatan di luar pesawat.

Dia juga bekerja untuk program pendaratan bulan Soviet. Sedianya, Leonov ditunjuk sebagai pemimpin misi bukan berawak pertama dari Soviet.

Namun upaya ini gagal saat AS berhasil mendaratkan Apollo 11 di satelit bumi itu tersebut pada tahun 1969.

Setelah itu, Leonov memulai pelatihan untuk proyek stasiun ruang angkasa Salyut.Pada tahun 1971, Leonov ditugaskan untuk misi Salyut 1, tetapi ia dan krunya digantikan ketika co-pilot Valery Kubasov jatuh sakit.

Sepuluh tahun setelah misi Voskhod, Leonov kembali ke luar angkasa sebagai komandan misi Soyuz 19. Misi ini merupakan proyek gabungan Soviet dan AS yang dikenal dengan nama Proyek Uji Apollo-Soyuz (ASTP) di AS.

Selain mempelajari tentang seluk beluk luar angkasa di negeri Paman Sam, Leonov juga mempelajari bahasa Inggris. Sikap hangatnya kepada dunia barat mampu memenangkan hati masyarakat setempat dan mengubah persepsi barat tentang kosmonot Soviet kala itu.

Kemudian pada 15 Juli 1975, Leonov dan Valery Kubasov berada di atas kapal Soyuz 19 ketika pesawat itu lepas landas dari Baikanor Cosmodrome di Kazakhstan.

Pada hari yang sama, AS meluncurkan Apollo dari Kennedy Space Center, Florida. Selang dua hari kemudian, kedua pesawat ruang angkasa tersebut merapat dan memungkinkan para kru untuk bertukar tempat dan melakukan kegiatan seremonial bersama.

Leonov berada di pihak Amerika selama lima jam dan 43 menit, sementara Kubasov menghabiskan empat jam dan 57 menit dalam modul perintah dan docking.

Setelah merapat selama hampir 44 jam, kedua pesawat kemudian berpisah. Lalu setelah menyelesaikan misinya tersebut, Leonov kembali ke bumi pada 21 Juli 1975.

Baca juga: Kisah Tegang Di Balik Sejarah Kosmonot Pertama yang Lakukan Spacewalk

Pendaratan Soyuz 19 ini sekaligus mengakhirir karir Leonov di luar angkasa. Dia mencatatkan total 7,02 hari di luar angkasa pada dua penerbangannya.

Dari 1976 hingga 1982, Leonov ditugaskan menjadi komandan tim kosmonot, dan wakil direktur Pusat Pelatihan Kosmonot Yuri Gagarin. Dia pensiun dari dinas pemerintahan pada tahun 1991 dengan pangkat Mayor Jenderal di Angkatan Udara Soviet.

Atas berbagai jasanya ia dianugerahi berbagai penghargaan. Bahkan ia juga dianugerahi penghargaan Orde Lenin dan Orde Bintang Merah. Sayangnya butuh dua dekade dan jatuhnya Uni Soviet sebelum astronot dan kosmonot dapat bekerja sama di luar angkasa lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com