Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Orang Sakit Saat Pergantian Musim?

Kompas.com - 12/10/2019, 12:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat musim pancaroba, banyak orang jatuh sakit. Di momen-momen pergantian musim ini, daya tahan tubuh serasa dipertaruhkan.

Banyak orang yang mengalami flu, pilek, batuk atau berbagai penyakit lain yang tentunya menganggu aktivitas harian kita.

Lantas, mengapa perubahan cuaca membuat banyak orang rentan sakit?

Dr Bradley Chipps dari American College of Allergy, Asthma & Immunology mengatakan, pergantian musim biasanya menyebabkan peradangan di hidung karena alergi musiman.

Saat ini terjadi, virus menguasai area hidung kita sehingga sistem kekebalan tubuh sibuk untuk menangani alergi tersebut.

"Oleh karena itu, daya tahan tubuh untuk melindungi kita dari berbagai penyakit berkurang," kata Chipss.

Meski kita tak memiliki alergi musiman, kata Chipps, perubahan cuaca atau musim selalu diikuti perubahan suhu dan tekanan. Hal ini dapat mengiritasi saluran hidung dan membuat kita menderita pilek dan infeksi.

Penelitian juga menunjukkan flu biasa berkembang dalam suhu yang lebih dingin.

Baca juga: Selain Gigi Berlubang, Ini 4 Penyebab Lain Sakit Gigi

Penurunan suhu

Penelitian dari Yale University juga menemukan penurunan suhu sekitar tujuh derajat dapat mengacaukan kemampuan tubuh kita untuk menghentikan penyebaran virus dingin.

“Setiap kali kita terpapar infeksi, kita mencoba melawannya dengan mengeluarkan interferon untuk memblokir virus,” kata Akiko Iwasaki, seorang profesor imunobiologi di Yale School of Medicine.

Ia juga mengatakan, penurunan suhu juga dapat mengurangi respons kekebalan dan membuat virus bereplikasi lebih banyak.

Dengan kata lain, perbedaan variabel, entah itu suhu atau tekanan angin, dapat membuat kita jatuh sakit ketika cuaca atau musim berubah. Lantas, apa yang bisa kita lakukan agar tetap sehat saat musim pancaroba?

Iwasaki menyarankan agar kita menjaga daerah hidung tetap hangat agar daya tahan tubuh kita terjaga.

Saat cuaca benar-benar dingin, sebaiknya kita juga memakai syal di wajah agar area hidung tetap hangat.

Kita juga harus mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan atau menyentuh mata, hidung atau mulut agar mencegah mikroorganisme penyebab penyakit agar tidak masuk ke dalam tubuh kita.

Baca juga: Mengenal Jenis dan Gangguan Kesehatan Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com