Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2019, 09:27 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Putri pendiri Partai Amanat Nasional Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Relawan Jami'yyah Jokowi-Ma'ruf Amin, Jumat (11/10/2019).

Mereka melaporkan Hanum Rais lantaran dianggap sudah menyebarkan berita bohong atas peristiwa penusukan Menteri Koordinator, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhuman) Wiranto pada Kamis (10/10/2019) melalui twitnya.

Hanum Rais ternyata tak hanya sekali dipermasalahkan terkait twit yang ia unggah di media sosial.

Sebelumnya pada kasus yang menyeret aktivis Ratna Sarumpaet, ia juga pernah dilaporkan ke polisi, bahkan sudah diperiksa.

Sebelum dilaporkan ke polisi, Hanum juga dilaporkan ke Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) di Jakarta Timur oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Syarikat 98 Hengky Irawan, pada Jumat (19/10/2018).

Hengky saat itu melaporkan Hanum terkait pernyataannya yang mengomentari luka di wajah aktivis Ratna Sarumpaet.

Saat itu, ia menganggap, Hanum telah melanggar kode etik kedokteran dan menggunakan referensi profesi secara tidak benar.

Hanum pada waktu itu, menyatakan dirinya membedakan gurat luka pascaoperasi dan mana luka pascapenganiyaan.

"Kami prihatin atas penggunaan gelar akademik kedokteran oleh yang bersangkutan untuk menjustifikasi kebohongan tentang penganiayaan Ratna Sarumpaet," kata Hengky seperti diberitakan Kompas.com (19/10/2018).

Pada 2 Oktober 2018, Hanum Rais dalam akun twitter @hanumrais menuliskan "Sy juga dokter. Sy melihat meraba dan memeriksa luka Bu Ratna kemarin. Sy bisa membedakan mana gurat pasca operasi&pasca dihujani tendangan, pukulan. Hinalah mereka yang mengangga sbg berita bohong. Krn mereka takut, kebohongan yang mereka harapkan, sirna oleh kebenaran."

Cuitan di media sosial twitter ini merujuk pernyataan Ratna Sarumpaet yang mengaku menjadi korban penganiayaan pelaku misterius di daerah Bandung, Jawa Barat, pada 21 September 2018.

Diberitakan Kompas.com (28/5/2019), Hanum juga diperiksa oleh pihak kepolisian terkait pengembangan kasus penyebaran barita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di Polda Metro Jaya, Jakarta.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Hanum menjadi salah satu yang diperiksa karena ia ikut membenarkan kabar Ratna dianiaya yang ternyata hoaks.

Padahal, Ratna tidak dianiaya, namun hanya melakukan operasi plastik.

Hanum saat itu mengaku diperiksa selama sepuluh jam sejak pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Penusukan Wiranto Terjadi di Pandeglang, Ini Kata BNPT...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres 2024

Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres 2024

Tren
20 Universitas Negeri dan Swasta Terbaik Indonesia Versi AppliedHE Ranking 2024, IPB dan Binus Nomor 1

20 Universitas Negeri dan Swasta Terbaik Indonesia Versi AppliedHE Ranking 2024, IPB dan Binus Nomor 1

Tren
Tentara Israel Keracunan Makanan, Alami Diare Parah dan Demam Tinggi

Tentara Israel Keracunan Makanan, Alami Diare Parah dan Demam Tinggi

Tren
Ini Alasan KAI Akan Ubah KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Jadi KRL

Ini Alasan KAI Akan Ubah KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Jadi KRL

Tren
Taylor Swift Jadi Person of The Year 2023, Ungguli Xi Jinping, Putin, dan Raja Charles III

Taylor Swift Jadi Person of The Year 2023, Ungguli Xi Jinping, Putin, dan Raja Charles III

Tren
Sosok Ayah yang Diduga Jadi Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Sosok Ayah yang Diduga Jadi Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Tren
Penjelasan PVMBG soal Cahaya Oranye yang Terlihat di Gunung Marapi pada Rabu Malam

Penjelasan PVMBG soal Cahaya Oranye yang Terlihat di Gunung Marapi pada Rabu Malam

Tren
Daftar Lengkap 23 Nama Korban Tewas Letusan Gunung Marapi, Salah Satunya Anggota Polisi

Daftar Lengkap 23 Nama Korban Tewas Letusan Gunung Marapi, Salah Satunya Anggota Polisi

Tren
Budaya Sehat Jamu Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO 2023

Budaya Sehat Jamu Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO 2023

Tren
Ketahui, Ini Kriteria Rumah Rawan Tersambar Petir Menurut Pakar ITB

Ketahui, Ini Kriteria Rumah Rawan Tersambar Petir Menurut Pakar ITB

Tren
5 Fakta Kasus Penemuan 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Berawal dari Warga Cium Bau Busuk

5 Fakta Kasus Penemuan 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Berawal dari Warga Cium Bau Busuk

Tren
Update Kasus 'Mycoplasma Pneumoniae' di Indonesia, Penyebaran, dan Keparahannya

Update Kasus "Mycoplasma Pneumoniae" di Indonesia, Penyebaran, dan Keparahannya

Tren
Profil Ignasius Jonan, Sosok yang Disebut Anies Akan Dilibatkan Lagi dalam Pembangunan Transportasi Kereta Api

Profil Ignasius Jonan, Sosok yang Disebut Anies Akan Dilibatkan Lagi dalam Pembangunan Transportasi Kereta Api

Tren
Apa Perbedaan Antibodi dan Antigen? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan Antibodi dan Antigen? Berikut Penjelasannya

Tren
Efek Minum Susu, Mengobati atau Justru Memperparah Asam Lambung?

Efek Minum Susu, Mengobati atau Justru Memperparah Asam Lambung?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com