KOMPAS.com - Musim pancaroba adalah waktu peralihan dari satu musim ke musim lainnya.
Di Indonesia, pancaroba terjadi saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya, masa peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), prakiraan musim hujan tahun 2019 dimulai pada Oktober untuk beberapa Zona Musim (ZOM).
Kondisi ini menandakan bahwa masa pancaroba tengah terjadi.
Pergantian musim tersebut menyebabkan perubahan suhu dan kelembapan udara yang cukup ekstrem.
Jika kondisi badan tidak bugar, seseorang cenderung berisiko terpapar penyakit, baik akibat infeksi virus, bakteri, maupun jamur.
Kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan beberapa penyakit yang seringkali dialami saat masa pancaroba.
Berikut adalah penyakit-penyakit tersebut:
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan Journal of Virology, American Society for Microbiology, flu sangat berkaitan dengan tingkat kelembapan dan suhu.
Oleh karena itu, ada peningkatan tinggi penderita flu pada masa pancaroba karena perubahan suhu dan kelembapannya yang ekstrem.
Flu disebabkan virus influenza yang yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Penyebaran virus ini terjadi ketika orang menderita batuk dan flu, bersin atau berbicara, dan menularkan virus melalui udara.
Virus tersebut berpotensi masuk melalui mulut atau hidung dari orang di dekatnya.
Flu juga dapat ditularkan dengan memegang permukaan atau benda yang memiliki virus flu di atasnya.
Setelah itu, virus masuk ke tubuh ketika memegang mulut, mata, atau hidung.