Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Fenomena Buzzer, dari Pernyataan Moeldoko hingga Bantahan Istana

Kompas.com - 06/10/2019, 05:52 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Menurut dia, dalam situasi saat ini tidak diperlukan lagi buzzer-buzzer-an, namun yang diperlukan adalah dukungan politik yang lebih membangun.

Moeldoko mengamati bahwa selama ini buzzer Jokowi kerap melemparkan kata-kata yang tak layak didengar dan tidak enak di hati.

Ia juga mengingatkan agar para buzzer tak perlu menyebar kebencian secara berlebihan dengan tokoh yang saat ini bersebrangan dengan pemerintah.

Dibantah Staf Presiden

Mendengar riuhnya persoalan buzzer di masyarakat, staf khusus presiden bidang komunikasi, Aditia Irawati membantah hal tersebut, pada Sabtu (5/10/2019).

Menurut dia, buzzer istana secara resmi tidak pernah ada.

"Buzzer istana ini kan istilah yang diciptakan oleh netizen sendiri. Kita itu secara official kita enggak pernah ada buzzer istana," ujar Adita ditemui di sela gelaran Siberkreasi di Jakarta, Sabtu (5/10/2019), seperti dikutip Antara.

Namun, ia tak membantah bila terdapat sebagian pengguna media sosial yang membentuk suatu blok secara militan untuk mendukung pihak tertentu.

Blok-blok tersebut ada yang bersifat organik, asli manusia bukan mesin, dan ada juga yang bersifat anorganik.

Dengan militansinya tersebut, blok yang bersifat organik dalam tanda kutip membela apa yang menjadi program ataupun keputusan dari pemerintah.

Menurut dia lagi, di antara mereka yang organik, sebagian besar ialah relawan dan biasanya mereka tanpa perlu ada instruksi.

Lebih lanjut, Adita mengimbau agar mereka yang militan untuk menahan diri, karena saat ini yang terpenting adalah bersatu, solid, dan fokus dalam pembangunan.

Baca juga: Jumat Keramat Menteri Jokowi, dari Idrus Marham hingga Imam Nahrawi

(Sumber: Kompas.com/Ihsanuddin, Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com