Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hengkang dari Indonesia, Ini Sejarah Bisnis Pepsi di Tanah Air

Kompas.com - 03/10/2019, 17:08 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Produsen minuman berkarbonasi asal Amerika Serikat, PepsiCo, tidak akan menjual produknya di Indonesia lagi pada pertengahan Oktober 2019 esok.

Hal tersebut dikarenakan PT Anugerah Indofood barokah makmur (AIBM) selaku perusahaan Indonesia yang mengakuisisi PepsiCo Inc (PepsiCo), sepakat untuk tidak melanjutkan lagi kontrak yang akan habis pada 10 Oktober 2019 mendatang.

Lantas, bagaimana sejarah bisnis dari Pepsi di Indonesia?

Dilansir dari sebuah penelitian yang dikutip dari openlibrary.telkomuniversity.ac.id, Pepsi (sebelumnya bernama Pepsi-Cola) adalah merek minuman ringan yang diproduksi oleh PepsiCo dan dijual di seluruh dunia melalui toko, restoran, dan mesin penjual.

Pepsi adalah salah satu merek yang paling sukses, berharga, dan dipuja dalam sejarah. Perusahaan dengan perkiraan nilai 16,5 miliar pada tahun 2012 ini telah identik dengan sesuatu yang menyenangkan, menyegarkan, dan kegembiraan selama lebih dari satu abad.

Baca juga: Saat Netizen Tak Rela Kehilangan Pepsi di Restoran Fast Food

Pepsi-Cola pertama (kemudian diperkenalkan sebagai "Brad Drink") telah dibuat oleh Caleb Bradham D., seorang farmakolog yang berbasis di Carolina Utara, pada tahun 1893.

Pada 28 Agustus 1898, merek dagang "Pepsi-Cola" terdaftar pada bulan Agustus 1898, tetapi menjadi baru merek dagang pada 16 Juni 1903 dan kemudian untuk "Pepsi" pada tahun 1961.

Di Indonesia, Pepsi diproduksi oleh PT Pepsi Indobeverages dengan pabriknya di Purwakarta. Perusahaan PT Pepsi Indobeverages merupakan kerja sama antara PepsiCo Amerika Serikat dengan Indofood CBP Sukses Makmur Indonesia.

Pada tahun 1995, Salim Group mendirikan pabrik yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat, dengan nama PT Pepsi Indobeverages.

Pabrik tersebut bertujuan untuk melayani kebutuhan di wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan sekitarnya, serta membantu melayani kebutuhan pemasaran di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pada tahun 1996, PT Pepsi Indobeverages baru memulai produksinya karena perushaan tersebut baru mendapat ijin pada tanggal 8 Maret 1996 dengan nomor ijin no. 481/I/Industri dari Departemen Perindustrian.

PT Pepsi Indobeverages telah menghasilkan beberapa produk Carbonated Soft Drink (CSD), diantaranya Pepsi Regular, Pepsi Blue, Pepsi Twist, Pepsi Cola, Mirinda Strawberry, Mirinda Root Berry, 7-UP Emerald, 7-UP Revive, A&W Root Beer, Canada Dry dan Tekita dalam kemasan botol dan kaleng.

Terdapat pula jenis minuman yang tidak berkarbonat (Non CSD) yakni Gatorade, Tropicana Apple, dan Tropicana Orange.

 

Pada tanggal 28 Juni 2013, produsen makanan dan minuman Indofood telah mengakuisisi perusahaan produsen minuman PT. Pepsi-Cola Indobeverages (PCIB).

Akusisi itu dilakukan oleh anak usaha Indofood yakni PT. Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) dan PT. Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM).

Dilansir pula dari sebuah penelitian yang dikutip dari repository.ipb.ac.id, PT. Pepsi-Cola Indobeverages merupakan salah satu unit usaha (bisnis) dalam kelompok Indofood yang bergerak pada industri minuman ringan.

Bentuk perusahaan adalah perusahaan patungan (joint venture) antara pihak Pepsi-Cola Internasional (USA) dan Indofood Group.

Baca juga: Dikabarkan Putus Kerja Sama dengan Pepsi, Ini Kata Indofood

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com