Bersinergi bertujuan memadukan bagian-bagian terpisah. Sinergi adalah hasil lebih besar yang didapatkan dalam sebuah kerja sama.
Sinergi adalah proses yang harus dilalui masing-masing pihak, yang mana perlu waktu dan konsistensi.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membangun rasa saling percaya sehingga sinergi terbangun sebagai kerja sama kreatif untuk memecahkan dan mencari solusi secara bersama.
Contoh peran masing-masing elemen ini dalam ikhtiar mewujudkan Kampus Bersinar atau Kampus Bersih Narkoba dapat dijabarkan seperti di bawah ini.
Unsur pemerintah dengan BNN pusat, provinsi, dan kabupaten-kota sebagai leading sector diharapkan memiliki komitmen dan kebijakan yang kuat untuk melakukan gerakan kolaborasi dengan melibatkan komponen strategis lainnya.
Unsur akademisi dengan kepakarannya diharapkan dapat memberikan terobosan-terobosan inovatif, kajian aplikatif termasuk turut terlibat dalam sebagai relawan dalam mewujudkan Kampus Bersinar.
Unsur pelaku bisnis, terutama bisnis yang terkait dengan aspek kesehatan dan farmasi, perlu kita dorong agar mau menjalankan bisnis dengan tetap memperhatikan potensi produknya agar tidak digunakan bagi pengguna narkoba dan corporate social responsibility (CSR).
Unsur media diharapkan mampu menebar virus bela negara melalui informasi dan edukasi termasuk dalam membangun kesadaran bahwa narkoba adalah musuh kita bersama. Media juga menjadi kekuatan kritis yang kontruktif.
Unsur komunitas yang hadir di tengah-tengah kampus dan masyarakat memiliki peran penting penting untuk turut menebar virus bela negara untuk menjauhi dan menolak narkoba.
Keberhasilan sinergi pentahelix akan berhasil optimal jika kita semua mau dan mampu berkolaborasi, terlebih unsur pemerintah mampu merangkul segenap elemen pentahelix lainnya bukan sebagai subordinasi dan objek semata, namun sebagai mitra kreatif dan kontruktif bagi turut tercapainya gerakan aksi gerakan kolaborasi bela negara melawan ancaman narkoba. Semoga!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.