Jurnalis IDN Times dipukul saat merekam tindak kekerasan yang dilakukan polisi di sekitar flyover Slipi. Selain itu, polisi juga merampas serta menghapus rekaman yang dimiliki.
Kemudian jurnalils Katadata dikeroyok meski sudah menunjukkan kartu pers. Adapun kasus ini bermula saat jurnalis Katadata merekam video polisi sedang menembakkan gas air mata.
Lalu kekerasan yang dialami jurnalis Metro TV didapatkan dari massa yang tidak ditehaui identitasnya.
Ketika itu, mobil yang digunakan untuk meliput dipukuli dan dirusak massa hingga kaca jendelanya pecah.
Kekerasan terhadap wartawan saat merekam aksi demonstrasi juga dialami jurnalis LKBN Antara, Muhammad Darwi Fathir. Dia menjadi korban pengeroyokan anggota kepolisian di jajaran Polda Sulsel.
Akibatnya, Darwin mengalami luka di kepala. Selian Darwin dua wartawan lain yakni Saiful dari inikata.com (Sultra) dan Isak Pasabuan dari Makassar Today juga mendapatkan kekerasan saat meliput aksi tersebut.
Keduanya menderita beberapa luka. Saiful masih mengalami pembengkakan pada pipi kiri sedangkan bagian mata bawah masih diperban. Sementara Isak menderita lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Seorang jurnalis TVRI Palu, Ryan Saputra diintimidasi polisi saat merekam aksi demonstrasi, Rabu (25/9/2019).
Ryan saat itu ia tengah merekam kericuhan massa yang dibubarkan oleh polisi. Tiba-tiba seorang laki-laki merampas kamera miliknya dan menghapus beberapa file terkait demo.
Setelah itu, handycam yang digunakan Ryan untuk merekam dikembalikan.
Ryan mengungkapan, oknum yang saat itu mengambil kamera dan menghaus rekaman di dalamnya tidak mengenakan seragam polisi.
Baca juga: Polisi Intimidasi Jurnalis TVRI Saat Liput Demo Mahasiswa di Palu, Semua Rekaman Dihapus
Namun setelah dilakukan penelusuran, laki-laki tersebut ternyata seorang polisi yang merupakan anggota buser yang bertugas d Polres Palu berinisial Briptu J.
Sumber: Kompas.com (Hendra Cipto, Erna Dwi Lidiawati, Deti Mega Purnamasari, Jessi Carina, Cynthia Lova)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.