Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Asam Lambung Ranitidine Disebut Tercemar Zat Penyebab Kanker, Ini Tanggapan BPOM

Kompas.com - 25/09/2019, 07:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merespons penelitian yang dilakukan BPOM Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) mengenai obat asam lambung Ranitidine.

Melalui situs resmi FDA, Ranitidine disebut mengandung pengotor nitrosamine yang dikenal dengan N-nitrosodimethylamine (NDMA) pada kadar rendah.

NDMA disinyalir sebagai zat yang bisa menyebabkan kanker (karsinogen).

Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Rita Endang mengatakan, terkait temuan FDA itu, BPOM telah menerbitkan informasi awal kepada para tenaga professional kesehatan.

Baca juga: BPOM AS: Obat Asam Lambung Ranitidine Disinyalir Tercemar NDMA yang Bisa Picu Kanker

Informasi awal itu dikeluarkan pada 17 September 2019.

“Telah kami sampaikan kepada profesional kesehatan seperti IDI, IAI, lalu perhimpunan rumah sakit seluruh Indonesia dan dokter spesialis Indonesia. Sudah kami surati agar asosiasi tersebut menyampaikan ke anggota masing-masing mengenai info awal terkait keamanan produk ranitidine tercemar NDMA,” ujar Endang, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/9/2019).

Informasi awal itu salah satunya tentang imbauan untuk kehati-hatian terhadap penggunaan obat ini.

Meski demikian, kata Endang, BPOM belum mengeluarkan imbauan untuk menarik obat ini dari peredaran.

“Kami lihat, manfaatnya masih lebih besar daripada risikonya,” ujar dia.

Obat keras

BPOM juga mengingatkan agar pihak terkait menyampaikan informasi tentang penggunaan obat ini dengan benar karena termasuk obat keras yang sebaiknya dibeli dengan resep dokter.

Rita menyebutkan, pengujian terkait Ranitidine yang tercemar NDMA sedang dilakukan oleh BPOM.

Industri farmasi juga tengah melakukan kahian.

Rita menyebutkan, NDMA merupakan golongan nitrosamine yang terbentuk secara alami yang dapat men-trigger kanker jika digunakan dalam jumlah yang besar.

Batas aman nitrosamine yang menyebabkan kanker adalah sebesar 96 nanogram.

“Dalam batas normal, nitrosamine akan menyebabkan kanker kalau digunakan terus menerus selama 70 tahun," kata Endang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com