KOMPAS.com - Informasi mengenai kabar bohong atau hoaks, misinformasi, dan disinformasi hingga kini masih bisa kita temukan di sejumlah media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp.
Maraknya kabar tersebut membuat masyarakat yang membaca menjadi waswas dan resah. Sebab, informasi yang belum jelas kebenarannya itu dapat merugikan sejumlah pihak yang tidak jeli dalam memilih informasi.
Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk selektif dan cermat dalam menyaring dan memilah informasi dan kabar yang diterima agar tidak termakan informasi palsu.
Dalam pekan ini, ada 4 klarifikasi dan 1 hoaks yang beredar pada 16-22 September 2019.
Sebuah video menampilkan kondisi ledakan di area SPBU yang kemudian disusul kebakaran beredar di media sosial pada Selasa (17/9/2019).
Dalam video juga disertai keterangan bahwa penyebab ledakan karena pelanggan yang meletakkan ponselnya di jok motor dan hendak mengisi bensin.
Terdengar juga warga berbicara dalam bahasa Jawa yang panik lantaran rumahnya terbakar.
Berikut narasinya:
"Innalillahi...Kejadian di Sukoharjo, di pom mini, seseorang/pelanggan mau beli/ngisi bensin, pas corong didekati/buka jok motor, tiba2 hp yang ditaruh bawah/bagasi/dijok tersebut berdering... bummm, meledak motornya, pom mini dan rumah ludes dilalap si jago merah".
Setekah ditelusuri, ternyata video tersebut serupa dengan video dalam sebuah pemberitaan televisi nasional.
Faktanya, ledakan tersebut bukan terjadi di Sukoharjo, melainkan di POM mini di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Diketahui, penyebab ledakan juga bukan dari ponsel yang ditaruh di dalam jok motor, namun adanya percikan api dari pompa pemindahan jurigen grum POM mini.
Dari kejadian itu, pemilik POM mini mengalami luka bakar ringan di tangan dan kaki. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 35 juta.
Baca juga: [KLARIFIKASI] POM Mini Meledak Akibat HP di Jok Motor di Sukoharjo
Salah satu pengguna Twitter, @Ukurjalan19 mengunggah video yang menampilkan seorang wanita sedang memotong daging rendang yang berisi gelondongan plastik berwarna putih dan hijau yang diduga berisi narkoba.
Pihak pengunggah juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati dengan barang yang dititipi orang asing.