Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2019, 07:50 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan tol layang terpanjang di Indonesia akan segera beroperasi pada akhir 2019.

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat dengan total panjang 36,4 kilometer.

Pembangunan jalan layang di Indonesia kini kian masif. Demikian pula jalan tol.

Pembangunan infrastruktur jalan ini sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi.

Kemacetan. Alasan ini pula yang menjadi dasar dibangunnya jalan tol layang pertama di Indonesia.

Tahukah Anda, jalan tol layang pertama di Indonesia adalah jalan tol layang Cawang-Tanjung Priok, atau dikenal dengan jalan tol Wiyoto Wiyono. 

Cerita pembangunan tol layang Cawang-Priok

Pada pertengahan April 1979, mulai muncul wacana untuk membangun jalan layang di Ibu Kota.

Wacana ini muncul untuk mengatasi kemacetan yang mulai terjadi di Jakarta kala itu.

Pembangunan diproyeksikan di sejumlah titik rawan macet.

Kepala Sub Direktorat Perencanaan Jalan Kota Direktorat Jenderal Bina Marga saat itu, Ir Wiyoto Wiyono, mengatakan, pembangunan jalan-jalan layang menjadi keharusan.

"Kalau tidak, maka Jakarta akan menjadi tambah semrawut lagi," kata Wiyoto, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 18 April 1979.

Titik-titik yang dianggap biang kemacetan di antaranya Bunderan Grogol, Pancoran, dan Tomang. Saat itu, pada jam-jam sibuk kemacetan bisa mengular hingga 3 kilometer.

Sementara itu, rencana pembangunan jalan layang di kawasan Cawang mulai dibahas sekitar 1981.

Harian Kompas, 27 Juli 1981, memberitakan, jembatan layang Cawang atau dikenal dengan "Cawang Interchange" akan dibuat menjadi jalan tol "intra urban".

Untuk pembebasan lahannya menghabiskan dana sebesar lebih dari Rp 11 miliar.

Proyek yang dianggarkan dari APBN tahun 1980/1981 itu juga menelan biaya administrasi proyek Rp 86,4 juta.

Dalam perencanaan saat itu, Cawang Interchange akan berada di perempatan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, yang menjadi titikk simpul pertemuan dengan beberapa jalan tol.

Jalan tol itu di antaranya tol Jagorawi dan yang tengah dalam perencanaan, Tol Jakarta-Cikampek.

Para pekerja sedang memotong tiang-tiang penyangga untuk jalan layang tol Cawang-Tanjung Priok. Beberapa tiang harus dipotong agar diperoleh ketinggian yang sama. Meski demikian, pekerjaan memotong tiang beton, bukanlah pekerjaan mudah. Karena itu, upaya ini harus dilakukan oleh beberapa pekerja. (22 Januari 1988)KOMPAS/KARTONO RYADI Para pekerja sedang memotong tiang-tiang penyangga untuk jalan layang tol Cawang-Tanjung Priok. Beberapa tiang harus dipotong agar diperoleh ketinggian yang sama. Meski demikian, pekerjaan memotong tiang beton, bukanlah pekerjaan mudah. Karena itu, upaya ini harus dilakukan oleh beberapa pekerja. (22 Januari 1988)

Pada pertengahan 1987, pemerintah membuka kesempatan untuk investasi jalan tol kepada pihak swasta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Tren
7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Tren
Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Tren
Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Tren
BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com