Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Penumpang Lion Air Group Bocor, Kominfo Tunggu Hasil Investigasi di Malaysia

Kompas.com - 20/09/2019, 17:51 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika turut menindaklanjuti kasus kebocoran data penumpang maskapai di bawah naungan Lion Air Group.

Jutaan data penumpang bocor di forum pertukaran data di dunia maya.

Dikutip dari rilis resmi yang dipublikasi Kementerian Kominfo melalui situsnya, kominfo.go.id, Kementerian Kominfo sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Lion Air Group.

Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Samuel Abrijani, mengatakan, Kominfo menunggu hasil investigasi atas kasus ini yang tengah dilakukan di Malaysia.

Adapun, kasus ini telah dilaporkan kepada otoritas Malaysia karena lokus peristiwa di negara tersebut.

“Lion Air Group telah membenarkan adanya kejadian kebocoran data penumpang dari dua maskapai, yakni Malindo Air dan Thai Lion Air yang beroperasi dari Malaysia,” ujar Samuel.

Baca juga: Data Penumpang Lion Air Group Bocor, YLKI Soroti Perlunya UU Perlindungan Data Pribadi

Kementerian Kominfo belum mendapatkan informasi mengenai angka pasti data pengguna yang bocor.

Kominfo juga meminta pihak Lion Air Group untuk memastikan data pengguna diamankan.

“Saat ini posisi daripada data-data konsumer dari Lion sudah diamankan,” ujar Samuel.

Ia menjelaskan, mekanisme penanganan perlindungan data pribadi antara Indonesia dan Malysia tak terlalu berbeda.

"Breach itu di mana pun terjadi akan ada pengaruhnya. Kalau ada yang mendapatkan data dari hasil curian, itu melanggar hukum. Dia menggunakan data masyarakat secara tidak sah dan bisa diancam hukuman," papar Samuel.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh penyelenggara yang berurusan dengan data pelanggan, unuk memperkuat sistem, SOP, dan pengamanan datanya.

Baca juga: Tangani Kasus Kebocoran Data, Lion Air Harus Transparan

Sementara itu, seperti diberitakan KompasTekno, Jumat (20/9/2019), Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro memastikan data penumpang di Indonesia aman.

"Jika ada bukti mengenai kebocoran data, maka akan segera dilakukan langkah-langkah sesuai ketentuan," kata Danang.

Hingga saat ini, kata Danang, Lion Air Group terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan beberapa pihak terkait untuk menyelidiki kasus kebocoran data ini.

Kasus ini juga telah dilaporkan kepada pihak berwajib menurut masing-masing negara, yakni Lion Air (kode penerbangan JT), Batik Air (kode penerbangan ID), dan Wings Air (kode penerbangan IW) di Indonesia.

Selain itu, Lion Air Group juga melaporkan kasus ini di Malaysia dan di Thailand melalui Malindo Air (kode penerbangan OD) dan Thai Lion Air (kode penerbangan SL).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

Tren
Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Tren
Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com