Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Vape di Dunia, dari 1930 hingga Dipasarkan pada 2003

Kompas.com - 20/09/2019, 11:27 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vape, nama populer dari rokok elektrik, kini tengah menjadi tren.

Meski tren, masih ada pro kontra mengenai efek penggunaannya apakah sama dengan rokok konvensional atau tidak.

Di Amerika Serikat, diberitakan, paru-paru seorang pemuda mengalami kerusakan akut diduga karena penggunaan vape.

Bagaimana kisah awal mula vape, siapa yang menemukan, hingga kini banyak digunakan?

Sejak 1930

Dikutip dari Consumer Advocates for Smoke Free Alternative, rokok elektrik sendiri sudah ada sejak tahun 1930.

Bukti adanya rokok elektrik pada tahun tersebut berdasarkan sebuah dokumen berisi hak paten rokok elektrik yang diberikan kepada Joseph Robinson.

Namun, rokok tersebut tidak pernah dipasarkan dan tak jelas apakah benda tersebut telah dibuat.

Baca juga: Paru-paru Pemuda AS Rusak Akut Diduga Gara-gara Vape, Apa Kandungan Vape?

Pada 1960-an, Herbert A Gilbert dianggap sebagai pencipta pertama sebuah perangkat yang mirip dengan rokok elektrik.

Gilbert disebut telah menerima hak paten atas rokok elektrik itu pada 1965.

Akan tetapi, rokok ciptaannya tersebut gagal dikomersialkan.

Ia tidak menyebut secara pasti kegagalannya itu. Akan tetapi, mengaitkanya dengan perusahaan-perusahaan yang mungkin telah mengomersilkannya.

Nama "vape" dipopulerkan

Pada 1979-1980-an, salah satu pelopor komputer, Phil Ray bekerja sama dengan ahli fisika Norman Jacobson untuk menciptakan variasi komersil pertama pada rokok elektrik.

Mereka melakukan riset formal pertama untuk menciptakan alat penghantar nikotin.

Tapi, adanya kesalahan bawaan membuat alat itu tidak pernah menjadi teknologi yang menjanjikan.

Meski dalam prosesnya menemukan jalan buntu, kedua orang ini berhasil mempopulerkan kata "vape".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com