Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TripAdvisor Desak Google dan Facebook untuk Perangi Postingan Palsu

Kompas.com - 20/09/2019, 08:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan situs web wisata dan restoran Amerika yang mengulas soal hotel, restoran, dan pemesanan akomodasi, TripAdvisor menemukan bahwa sebanyak 2,1 persen dari 66 juta ulasan yang dikirimkan ke situsnya sejak 2018 merupakan ulasan palsu.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), banyaknya ulasan palsu ini membuat pihak TripAdvisor mendesak Google dan Facebook untuk menangani masalah ini secara langsung.

Direktur Senior dari Trip Advisor, Becky Foley mengatakan, selama platform ulasan lain tidak mengambil tindakan agresif, penipu akan terus mengeksploitasi bisnis untuk mendapatkan uang.

Dalam pekan ini, situs ulasan perjalanan yang berkontribusi menerbitkan laporan transparansi tinjauan pertama, hasilnya berisi rincian tentang jumlah ulasan palsu dan menyesatkan yang diunggah di platform online yang populer.

TripAdvisor dipandang sebagai tujuan bagi banyak orang yang mencari rekomendasi hotel, restoran, bar. Sebab situs ini masuk dalam daftar 10 besar yang disarankan ketika Anda ingin melakukan perjalanan.

Banyak tempat yang terdapat label "sesuai anjuran di TripAdvisor" di situs web hotel dan restoran terkenal.

Baca juga: Banjir Ulasan Positif, Film Joker Dapat Skor Tinggi di Rotten Tomatoes

Imbalan ulasan

Dalam laporan, disebutkan ada tempat-tempat yang menawarkan imbalan berupa kopi gratis atau koktail di bar bagi mereka yang bersedia menuliskan ulasan meragukan/palsu.

Hal inilah yang membawa pengulas palsu semakin tersebar di banyak perusahaan yang menjual ulasan palsu.

Kehadiran pengulas palsu ini membahayakan kredibilitas TripAdvisor di dunia yang beroperasi secara eksklusif dalam memberikan rekomendasi yang terpercaya.

Kemudian, sebuah laporan baru muncul di tengah situasi kekhawatiran tentang poster yang tidak bermoral yang memberi TripAdvisor pukulan telak, ketika pihaknya menuduh perusahaan gagal menghentikan unggahan yang curang.

Diketahui, analisis terhadap 247.277 ulasan dari 10 hotel berperingkat tertinggi di 10 tujuan wisata global ternama menemukan 1 dari 7 memiliki ulasan palsu.

Dilaporkan 15 hotel tertuju ke TripAdvisor. Sebanyak 14 hotel telah tertangkap mengunggah ulasan palsu di tahun 2018 dan dikeluarkan dengan peringatan.

Atas hal ini, TripAdvisor menanggapi bahwa klaim atas data tersebut adalah cacat.

Saat ini, pihaknya telah merilis hasil penelitian mendalam dan terperinci mengenai bagaimana tim penyelidik membantu Trip Advisor.

Baca juga: Bikin Ulasan Film di YouTube, Komedian Asal Nepal Ini Dipenjara

Ulasan palsu

Tak hanya itu, laporan tersebut juga memaparkan bahwa sebanyak 66 juta ulasan dikirimkan ke TripAdvisor pada 2018. Dari jumlah itu, hampir 1,4 juta berisi ulasan palsu.

Sementara, 3,1 juta ulasan ditolak atau dihapus dengan alasan melanggar pedoman untuk kasus penipuan.

Dalam upaya menciptakan lapangan yang sama dan menyingkirkan ulasan yang menyesatkan di internet, Foley mendesak pemain utama lainnya untuk meningkatkan peran mereka dalam perang melawan penipuan.

"Selama platform ulasan lainnya tidak mengambil tindakan agresif, maka penipu akan terus mengekploitasi dan memeras usaha kecil demi uang. Sudah saatnya platform lain seperti Google dan Facebook melangkah maju untuk bergabung dengan kami dalam menangani masalah ini secara langsung," ujar Foley kepada SCMP.

Sejak 2015, TripAdvisor telah menghentikan aktivitas lebih dari 75 situs yang ketahuan mencoba menjual ulasan palsu.

Selain itu, Ketua Komite Dunia Etika Pariwisata di Organisasi Pariwisata Dunia, Pascal Lamy mengungkapkan bahwa tinjauan/usalan konsumen penting bagi jutaan kegiatan pariwisata di seluruh dunia.

Menurutnya, ulasan adalah sebuah kemajuan, asalkan usalan ini dapat diandalkan dan tidak bias.

Baca juga: Tulis Ulasan Palsu di TripAdvisor, Pria Italia Dibui 9 Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com