Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

‘’Dwifungsi Polri’’ (2): Karpet Merah Jokowi untuk Pak Polisi

Kompas.com - 18/09/2019, 07:09 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi

Ini adalah artikel serial tentang “Dwifungsi Polri”. Sebelum membaca ini, baca artikel sebelumnya.

-------------------------

KOMPAS.com - Tanpa banyak disadari publik, sejumlah polisi secara perlahan mulai menduduki sejumlah posisi di kementerian dan lembaga negara. 

Hal ini mengingatkan kita pada era Orde Baru dengan dwifungsi ABRI-nya. Kali ini bukan ABRI, tapi "Dwifungsi" Polri. (Untuk memahami konteks tulisan ini, silakan baca artikel sebelumnya “Dwifungsi Polri” (1): Eranya Polisi Mengurus KPK, Beras, hingga Diplomasi)

Lalu, bagaimana polisi bisa begitu berkuasa? Sederhananya, kebutuhan akan keamanan dan ketertiban yang besar, mendorong dibesarkannya pula instansi Polri.

Sayangnya, besarnya pasukan tak dibarengi dengan posisi yang memadai. Pada Maret 2018 lalu, terungkap ada 414 perwira menengah Polri yang nganggur. Itu baru yang berpangkat komisaris besar.

"Ini memang problemanya dimulai dari tahun 1980-an," ujar Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian pada Maret 2018 lalu ketika ditanya soal banyaknya perwira menengah Polri yang menganggur.

Tito mengatakan, jumlah perwira di angkatan 1982 hanya 46 orang. Dirasa kurang, Akpol memperbanyak rekrutmen hingga dari tahun ke tahun terus bertambah jumlahnya. Saat ini, jumlah penerimaan sekolah kepolisian mencapai mencapai 300 orang.

Sementara jumlah perwira yang tak kebagian jabatan juga terus bertambah. Jatah untuk bintang tiga hanya sembilan orang, bintang dua sebanyak 60 orang, dan bintang satu sekitar 220 orang.

Penempatan polisi di instansi selain Polri dijadikan salah satu solusi atas persoalan banyaknya perwira nganggur. Perwira Polri ditempatkan di sejumlah kementerian dan lembaga.

Semua kepala BNN tingkat daerah berpangkat Brigjen. Dibandingkan dulu, jumlah antrean untuk "pecah bintang" sudah berkurang.

"Jadi ada upaya mengerem, ada upaya memperbesar organisasi," kata Tito waktu itu.

Karpet merah dari Jokowi

Upaya Tito menyalurkan jajarannya ke lembaga lain tentunya terwujud atas restu Presiden.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengatakan pola ini baru terasa di era Presiden Joko Widodo. Pintu masuknya, dari Budi Gunawan.

"Di era Jokowi, peran kepolisian ini lebih besar dibanding sebelum-sebelumnya. Hal ini tak lepas dari peran Pak Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara yang berasal dari kepolisian," ujar Bambang kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com