Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin Kabut Asap, Kepala Sekolah Bacakan Puisi di Rakor Karhutla Riau

Kompas.com - 15/09/2019, 08:39 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Seorang kepala sekolah hadir dalam acara Rakor Karhutla Provinsi Riau, di Gedung Pauh Janggi, Pekanbaru, Riau, Sabtu (14/9/2019) dan membacakan sebuah puisi.

Dia adalah Kepala SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru bernama Maryati.

Maryati membacaka puisi berjudul “Halau Jerabu” sebagai bentuk kepiluan masyarakat atas kebakaran hutuan dan lahan yang menyebabkan kabut asap di daerahnya.

Adapun jerebu dalam bahasa melayu berarti debu, asap, atau partikel kecil yang mencemari udara sehingga berwarna abu-abu.

Baca juga: Dapat Kiriman Kabut Asap dari Penjuru Kalimantan, Langit Samarinda Mulai Pekat

Lewat kalimat dalam bait-bait puisi yang ia bacakan, ia menyampaikan keinginan terdalamnya agar hutan hijau yang kini sudah banyak berubah menjadi lahan-lahan perkebunan industri kembali hijau dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Berdasarkan keterangan tertulis yang disampaikan Plh. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, Maryati membacakan puisi tersebut dihadapan peserta rakor yang terdiri dari sejumlah petinggi.

Mulai dari Gubernur Riau, Panglima TNI, Asops Kapolri, Dirjen Gakkum KLHK, Kepala BNPB, dan lain-lain.

“Puisi ini diharapkan dapat menggugah para pejabat daerah dan pusat agar menggunakan kewenangannya untuk menyelesaikan bencana asap ini,” ujar Maryati.

Dan berikut ini larik demi larik puisi yang dibacakan oleh Maryati siang tadi.

Halau Jerebu

Empat koma lima juta daratan habis kau rayu
Muncul perkebunan dan HTI di tanah Melayu
Kau bangun kanal untuk mengelabuiku
Lebih tiga meter kedalaman gambut kau buat abu-abu
Kanal kering kau bakar jadi abu

Di tanah Melayu muncul jerebu-jerebu
Dua puluh dua tahun sudah kotaku kau ganggu
Membuat asa dan hatiku pilu
Hilangkan musibah jerebu agar negeriku tampak ayu

Buang jauh dariku 1,8 juta hektar sawit tak bermutu
Perkebnan dikubah gambut ubahlah fungsi menjadi hutanku
Hilangkan dosamu usir jerebu itu
Inilah langkahmu majulah jangan ragu
Jauh-jauh jerebu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Pohon 'Penghasil' Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter

Mengenal Pohon "Penghasil" Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter

Tren
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Libur Sekolah 2024

Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Libur Sekolah 2024

Tren
Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Tren
NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

Tren
Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Tren
Warganet Mengeluh Kedinginan di Pagi Hari pada Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Warganet Mengeluh Kedinginan di Pagi Hari pada Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Tren
10 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Memperpanjang Umur

10 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Memperpanjang Umur

Tren
Siap-siap, KAI Buka Lowongan 23-25 Juni 2024, Lulusan SMA Bisa Daftar

Siap-siap, KAI Buka Lowongan 23-25 Juni 2024, Lulusan SMA Bisa Daftar

Tren
Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia per 1 Juli 2024

Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia per 1 Juli 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Jadwal Laga Indonesia Vs Singapura Piala AFF U16 2024 | Kopi Bisa Mengurangi Risiko Batu Ginjal

[POPULER TREN] Jadwal Laga Indonesia Vs Singapura Piala AFF U16 2024 | Kopi Bisa Mengurangi Risiko Batu Ginjal

Tren
Apa Itu Kartu Merah Muda yang Dipakai di Copa America?

Apa Itu Kartu Merah Muda yang Dipakai di Copa America?

Tren
Apa Perbedaan Teleskop Refraktor dan Teleskop Rreflektor?

Apa Perbedaan Teleskop Refraktor dan Teleskop Rreflektor?

Tren
Mengapa Mei Terasa Lama sedangkan Juni Cepat Berlalu? Ini Kata Psikolog

Mengapa Mei Terasa Lama sedangkan Juni Cepat Berlalu? Ini Kata Psikolog

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com