Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Media sosial kembali diramaikan dengan adanya video yang menampilkan seorang pelajar, G, membawa benda tajam berupa arit atau sabit sembari mendatangi sekolahnya beredar pada Rabu (11/9/2019).
Diketahui pelajar itu merupakan salah satu siswa di SMP negeri di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Namun, benarkah tindakannya ini merupakan efek dari kecanduan game seperti yang tertulis di media sosial?
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video berdurasi 30 detik ini diunggah oleh salah satu akun Instagram Makassar Info pada Rabu (11/9/2019).
Dalam video tersebut, G sedang menghampiri sekolah dengan memakai kaus merah dan membawa benda tajam.
Melihat muridnya menghampiri, pihak perekam, atau guru yang menyimpan ponsel milik G, lantas mengambil ponsel itu dan dilemparkan dengan jarak jauh kepada G.
Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, G kemudian pergi meninggalkan gedung sekolah.
Berikut bunyi narasi unggahan itu:
"Seorang siswa yang diduga kecanduan game online, ketahuan guru, lalu HP disita. Dia pulang ke rumah, datang lagi ke sekolah sambil bawa senjata tajam untuk mengambil HPnya.
.
Menurut informasi kejadian ini di Kab. Gunungkidul, Jogja."
Hingga kini, video tersebut telah disukai sebanyak 34.492 pengguna Instagram lain.
Kapolres Gunungkidul AKBP Ahmad Fuady membenarkan bahwa kejadian yang terekam dalam video viral itu terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta pada Kamis (5/9/2019).
"Benar di Gunungkidul, pelajar ritu berinisial G, usianya 14 tahun. Masih sekolah di SMP Negeri," ujar Ahmad kepada Kompas.com pada Kamis (12/9/2019).
Selain itu, Ahmad mengungkapkan bahwa ponsel milik G disita lantaran dirinya kedapatan bermain HP saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
"Saat itu proses belajar sedang berlangsung, dia (G) main HP. Kemudian diambil oleh guru dan diserahkan kepada wali kelas, karena memang peraturannya seperti itu," ujar Ahmad.
G baru diperbolehkan mengambil ponselnya dengan syarat adanya surat pernyataan dari orangtua atau kedatangan orangtua ke sekolah.