Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Walikota Malang Cium Kaki Warga Papua

Kompas.com - 10/09/2019, 12:35 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.COM - Beredar sebuah video yang menggambarkan seorang pria mencium beberapa warga Papua.

Dalam video yang beredar luas di media sosial itu dikatakan bahwa pria yang mencium kaki warga Papua itu adalah Wali Kota Malang, Jawa Timur.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, S.Sos menegaskan bahwa video tersebut tidak benar.

Narasi yang Beredar

Video itu, salah satunya, diunggah oleh akun bernama Rudy Taryanto melalui aplikasi Facebook pada 7 September 2019.

Dalam unggahannya, Rudy Taryanto menyertakan keterangan "Pak Wali Kota Malang Meminta Maaf Kpd Putra Putri Papua".

Terlihat seorang pria memakai baju batik berwarna kuning sedang menyalami beberapa warga Papua dalam sebuah acara.

Tak hanya itu, pria yang disebut sebagai Walikota Malang itu kemudian mencium kaki mereka.

Sebuah lagu nasional berjudul Satu Nusa Satu Bangsa mengiringi proses tersebut.

Video itu telah dilihat lebih dari 175 ribu kali dan dibagikan sebanyak 5.500 kali.

Namun, saat ini unggahan video tersebut telah dihapus oleh pemilik akun.

Penelusuran Kompas.com

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, S.Sos menegaskan bahwa video tersebut tidak benar.

"Tidak benar itu. Kalau orang Malang pasti tau kalau itu bukan Pak Walikota," kata Widianto saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/9/2019).

Widianto juga menegaskan bahwa Pemkot Malang tidak pernah mengadakan acara itu.

Penelusuran Kompas.com, pria yang ada dalam video tersebut adalah Haidar Alwi, Penanggung Jawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ).

Haidar pun membenarkan bahwa pria tersebut adalah dirinya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com