Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Malang: Pria yang Cium Kaki Warga Papua dalam Video Viral Bukan Wali Kota Malang

Kompas.com - 09/09/2019, 15:28 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sebuah video beredar di media sosial dan grup-grup percakapan.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria bersalaman dan mencium kaki beberapa warga Papua.

Video itu unggah oleh akun Rudy Taryanto di media sosial Facebook pada 7 September 2019.

Dalam unggahannya, Rudy Taryanto memberikan keterangan, "Pak Wali Kota Malang Meminta Maaf Kpd Putra Putri Papua".

Terlihat seorang pria memakai baju batik sedang menyalami beberapa warga Papua dalam sebuah acara.

Video tersebut telah dilihat lebih dari 175 ribu kali dan dibagikan lebih dari 5.500 kali.

Baca juga: Viral, Seorang Anak Hampir Diserempet Pengendara Motor di Jakpus, Begini Ceritanya

Namun, saat ini, unggahan tersebut sudah tidak bisa ditemukan.

Benarkah pria pada video itu adalah Wali Kota Malang Sutiaji seperti disebutkan si pengunggah?

Kompas.com mengonfirmasinya kepada Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang, Muhammad Nur Widianto.

Ia mengatakan, pria pada video tersebut bukan Wali Kota Malang.

"Tidak benar itu. Kalau orang Malang pasti tahu kalau itu bukan Pak Wali Kota," kata Widianto saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/9/2019).

Widianto menegaskan, Pemkot Malang tidak pernah mengadakan acara itu.

Baca juga: Viral di Malaysia, Pengantin Pria Sakit, Orangtua Gantikan Duduk di Pelaminan

Pihaknya juga tidak tahu menahu soal pria yang ada dalam video tersebut.

Sementara itu, pria pada video itu diketahui adalah Penanggung Jawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) Haidar Alwi.

Ia mengatakan, peristiwa yang terekam pada video terjadi saat diskusi Gerakan Nasional Perempuan Pembawa Kerukunan dan Perdamaian yang berlangsung pada Rabu (4/9/2019) di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta.

"Iya benar itu saya, spontanitas saja. Saat itu kan acara Perbangsa, saya sebagai pembicara saat itu," kata Haidar saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/9/2019).

Haidar menyebutkan, acara diskusi itu dihadiri oleh beberapa ibu asal Papua yang anaknya tengah menempuh pendidikan di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com