Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arsenik, Racun Mematikan yang Membunuh Munir di Udara

Kompas.com - 07/09/2019, 19:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Alodokter

KOMPAS.com – Hari ini, tepat 15 tahun lalu, salah satu pejuang HAM Indonesia tiba-tiba meninggal dalam penerbangan Garuda Indonesia GA 974 dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda, dengan transit di Singapura.

Diduga, sang pendiri KONTRAS ini mengembuskan nafas terakhirnya 2 jam sebelum pesawat tiba di tujuan akhir.

Dua bulan pasca kejadian, Kepolisian Belanda memastikan ia dibunuh menggunakan racun arsenik.

Lalu apakah racun arsenik itu, seberapa tinggi bahayanya hingga bisa menghilangkan nyawa seseorang?

Baca juga: Tanaman Ini Bisa Menghapus Arsenik, Zat Sangat Beracun Bagi Manusia

Dari penjelasan yang terangkum di Alodokter, racun arsenik disebutkan senyawa kimia yang bisa terbuat secara alami (organik) maupun buatan (anorganik).

Arsenik organik dihasilkan dalam kerak bumi, bisa ditemukan di dalam air, udara, dan tanah, termasuk pada berbagai jenis makanan seperti makanan laut, susu, dan daging.

Namun, jika kadarnya rendah risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan pun tidak akan begitu saja timbul, kecuali sudah berlangsung cukup lama.

Senyawa kimia ini tidak memiliki warna, bau, maupun rasa, sehingga sangat sulit untuk dideteksi keberadaannya dalam suatu tempat.

Senyawa ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertambangan dan industri. Jadi, racun ini banyak mengancam masyarakat yang tinggal di daerah industri.

Bisa jadi, sayuran yang dimakan ditanam di tanah yang tercemar, atau udara di wilayahnya yang sudah tidak bersih dan mengandung arsenik.

Namun, karena bahaya yang dikandungnya ada juga yang memanfaatkannya untuk aksi kriminal, seperti pada kasus Munir ini.

Jika terkontaminasi pada tubuh manusia dalam kadar yang sedang-tinggi, dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan.

Gangguan kesehatan itu misalnya gangguan pencernaan, kram otot, gangguan otak, sesak napas, detak jantung tidak teratur, kulit merah bengkak, dehidrasi, dan lain-lain.

Jika gangguan tersebut tidak segera mendapat penanganan, maka dapat menyebabkan kematian si penderita, atau pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian janin di kandungan.

Jika racun yang masuk ke dalam tubuh adalah dosis sedang, maka penderita dapat mengalami komplikasi diabetes, jantung, juga kanker.

Tidak hanya memiliki bahaya bagi kesehatan, ternyata senyawa arsenik memiliki manfaat di dunia medis untuk pengobatan penyakit tertentu jika penggunaannya sesuai dengan dosis aman.

Arsenik dalam dosis tertentu pernah digunakan untuk pengobatan penyakit psiriasis, sifilis, ulkus kulit, dan masalah persendian. Bahkan saat ini, senyawa arsenik bisa dimanfaatkan untuk pengobatan leukimia jenis tertentu.

Baca juga: [HOAKS] Pesan Berantai Wanita Meninggal Setelah Makan Mi Goreng Mengandung Arsenik

Terkait dengan kasus kematian Munir 7 September 15 tahun lalu, siapa pelaku atau otak pembunuhan hingga hari ini belum juga diketahui secara gamblang.

Beberapa pihak dari maskapai penerbangan telah diberi ganjaran penjara, misalnya Pollycarpus Budihari Priyanto yang saat itu menjadi pilot Garuda Indonesia ia menerima vonis penjara 14 tahun,

Ada pula Direktur Utama maskapai berpelat merah ketika itu Indra Setiawan. Ia menerima vonis penjara 1 tahun atas kejadian pembunuhan di udara yang melibatkan pihaknya ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Alodokter
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com