Menurutnya, di luar negeri jarang terjadi tawuran. Yang terjadi seperti di Hongkong kemarin adalah karena faktor kepentingan.
Tetapi antar kampung jarang terjadi, dikarenakan masyarakat di luar negeri lebih individualis.
"Di luar negeri tidak ada orang yang nongkrong atau berkumpul, kalau di Indonesia banyak. Kegiatan tersebut dapat memicu dan menyulut tawuran," terangnya.
Lebih lanjut, Koentjoro juga memberikan saran-saran kepada para orang tua dan anak-anaknya agar tidak melakukan tawuran. Pertama yakni selalu mengingatkan dan mengontrol anaknya. Hal itu diperlukan untuk pencegahan.
"Yang kedua, buat apa sih tawuran? selalu ingatkan kepada anak-anak kita, tidak ada yang untung. Saya menggunakan kata-kata njuk piye? terus bagaimana? apa terus juara? kan gak dapat apa-apa," tutupnya.
Baca juga: Akibat Tawuran di Manggarai, Ada Percikan Api di KRL yang Melintas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.